ragam

Banjir Kepung Simeulue Aceh

Oleh: Munjir Permana Editor: Munjir Permana 10 May 2020 - 11:42 banda-aceh
KBRN, Simeulue : Bencana banjir melanda Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Kamis (17/10/2019). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue melaporkan banjir terjadi di Desa Latitik, Kecamatan Simuelue Tengah. 

Sekretaris BPBD Simeulue Zulfadli kepada RRI mengatakan, banjir terjadi sejak dini hari tadi pukul 02.00 WIB. 

"Dampak bencana banjir dirasakan  sebanyak 41 KK atau 161 jiwa ditambah 10 jiwa pendatang (tamu dari Banda Aceh) yang kebetulan tengah berada di Desa Latitik," ujar Zulfadli. 

Menurut pendataan BPBD, terang Zulfadli, total keseluruhan korban terdampak berjumlah sebanyak 171 jiwa dan sebanyak 41 rumah masih terendam banjir. 

"Ketinggian air rata-rata mencapai 20 cm hingga satu meter, luapan air berasal dari sungai Latitik yang meluap," ujarnya. 

Dia menyebutkan, penyebab banjir dikarenakan hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Simeulue dalam beberapa hari terakhir. 

"Disebabkan hujan yang cukup deras yang terjadi semalaman. Kondisi saat ini air belum surut sejak Pukul 06.53 WIB," katanya. 

Sementara laporan dari beberapa kecamatan untuk saat ini belum ada laporan yang signifikan tentang bencana ini. 

Upaya penanggulangan bencana banjir ini, tambah Zulfadli, tim BPBD bersama BPBA Provinsi sedang menuju ke lokasi banjir untuk melakukan pemantauan. 

"Kita bergerak dari kota dengan lokasi banjir yang jaraknya sekitar 63 kilometer dari wilayah kota. Tim BPBD langsung melakukan koordinasi dengan pihak aparat Desa Latitik dan melakukan peninjauan ke lokasi banjir bersama instansi terkait dan tim telah melakukan pendataan korban, agar segera dilakukan upaya penanganan darurat bencana sesuai protap," ungkapnya. 

Informasi terkini dilaporkan banjir belum surut sejak Pukul 06.53 WIB tadi pagi. Kondisi cuaca masih berpotensi hujan. Sementara estimasi kerusakan dan kerugian masih menunggu tim di lapangan yang tengah melakukan kaji cepat di lapangan. 

"Saat ini ada sebagian warga yang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun kita melakukan pemantauan di lokasi apakah nanti dibuat dapur umum atau posko penampungan pengungsi," ujarnya.