ekonomi

Harga Sejumlah Komuditi Pertanian di Sabang Tak Stabil, Dinas Pertanian dan Pangan Ambil Tindakan

Oleh: Razie Arda Editor: Razie Arda 10 May 2020 - 11:42 banda-aceh

KBRN, Sabang: Menjawab keluhan para petani terkait sangat rendahnya harga jual sejumlah komuditi pertanian di Kota Sabang khusunya Cengkeh dan Pinang, Dinas Pertanian dan Pangan mulai mengambil tindakan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri, SE, MAP, saat diwawancarai RRI kamis pagi mengatakan, permainan harga sejumlah komuditi pertanian di Kota Sabang memang kerap kali dilakukan Tengkulak/ pedagang perantara.

Untuk itu dimasa kepemimpinannya ini, bersama pihak terkait Dia akan membentuk Toko Tani di Kota Sabang, dibawah koordinir Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Sabang.

“Sabtu besok kami akan memilih ketua KTNA untuk Sabang. Jadi setelah ada pengurus KTNA, kita berharap bisa memfasilitasi Toko Tani ke depan. Jadi hasil pertanian bisa langsung ditampung, sehingga tidak ada Tengkulak yang bermain. Sehingga hasil untuk petani pun maksimal,” kata Fakri, Kamis (17/10/19).

Tambah Fakri, dengan adanya Toko Tani nantinya, akan sangat membantu kestabilan harga jual hasil pertanian, khususnya komuditi Cengkeh, Pinang, Coklat, dan bahkan sejumlah komuditi lainnya yang masih jarang terlihat di Kota Sabang.

Seperti diketahui, harga jual cengkeh di Kota Sabang saat ini berkisar antara Rp. 60.000,- hingga Rp. 80.000,- per kilogram. Sedangkan pinang belah berkisar antara Rp. 8.000,- hingga Rp. 12.000,- per kilogram, sedangkan pinang utuh/ pinang bulat ditampung dengan harga Rp. 2000 lebih murah. 

“Kadang- kadang petani siap panen langsung melepas (red Dijual) dengan berapun harga karena butuh uang. Tapi dengan ada Toko Tani nanti semua hasil pertanian bisa ditampung. Dan harapan kita harga juga bisa disesuaikan, yang jelas tidak semurah harga yang diambil Tengkulak,” tegasnya

Tak hanya sebatas itu, selain mampu menstabilkan harga komuditi pertanian, Toko Tani nantinya diyakini dapat menjadi salah satu pendokrak perekonominan para petani di Kota Sabang, dengan harga jual hasil pertanian yang menjanjikan. RA