daerah

Arus Logistik di Banten Dianggap Belum Lancar DPC INSA Banten Lakukan Pertemuan Dengan Otoritas Kepelabuhan

Oleh: Rohmanudin Editor: Rohmanudin 10 May 2020 - 11:37 banten
KBRN, Cilegon : Perlancar arus logistik, DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Banten melakukan pertemuan nonformal dengan seluruh otoritas pelabuhan yang ada di Banten. 

Ketua DPC INSA Banten, Agus Sutanto mengatakan, untuk memperlancar arus logistik di Banten. Langkah koordinasi antar stakeholder di kepelabuhan sangatlah penting dilakukan. Maka itu perlu dilakukan agar antar institusi baik regulator dan operator tidak saling berbenturan. 
Menurutnya, selama ini, dalam implementasi di lapangan masih ada penerapan aturan yang tumpang tindih. 

"Kita tidak bisa memungkiri, aturan yang ada di negara kita ini masih tumpang tindih. Kalau kita punya ego masing-masing, itu kita straight, kita jalankan secara penuh pasti ada benturan di lapangan. Makanya dengan ini, saya yakin masalah di lapangan kita bisa selesaikan dengan baik tanpa harus melanggar aturan," ujarnya usai kegiatan After Tea di salah satu rumah makan di Kota Cilegon, Rabu (11/12/2019).

Ia menerangkan, tumpang tindih aturan kepelabuhanan secara tidak langsung dapat menghambat laju ekonomi. Karena usaha di pelabuhan dituntut bergerak cepat. Jika lambat maka akan menimbulkan dampak yang tifak baik.

Dicontohkan dia, penerapan ODOL di kepelabuhan masih harus perlu koordinasi. Karena jika melihat penerapannya dalam hubungan arus logistik dari bongkar muat barang hingga pengangkutan barang harus terintegrasi satu sama lain. Jika ada yang tidak lancar maka akan arus logistik dari hulu ke hilir secara keseluruhan akan terhambat.

"Hal simpel yang sedang tren, penerapan ODOL. Kalau kita tidak sinergi, kita tidak persiapkan dengan benar, pasti akan menimbulkan delay time kapal ketika sandar. Kita sudah siap nggak belum ini. Kan jumlah angkutan truk kita juga terbatas. Misalnya truk yang tadinya satu kapal 300 rit, dengan ODOL kita siapkan 700 rit. Nah kalau cigading ini ada 10 kapal saja, sudah 7.000 rit. Kalau kita kurang koordinasi, truk ini bagaimana memanage. Butuh lapangan parkit yang luas," paparnya.


Maka dari itu, Agus berharap, agar koordinasi dapan dijalin dengan baik dan ditingkatkan. Supaya penerapan aturan oleh regulator dapat diterapkan secara benar dan operator juga bisa menjalankan tugasnya sesuai aturan.

"Itu lah gambaran yang sedang trend. Kita harus koordinasi satu dengan yang lain. Sehingga penrrapan aturan pemerintah bisa berjalan. Pengusaha juga diberi kesrmpatan, eplabuhan juga diberi kesempatan untuk mrnata dengan parkir yang lebih luas," pungkansya.

Sementara itu, Kepala KSOP Banten, Herwanto berharap, kegiatan ini dapat dijadikan satu wadah untuk menjalin silaturahmi khususnya untuk dunia kemaritiman di Banten. Seluruh aturan yang diberlakukan pemerintah, kata dia, dapat dipersepsikan sama. Supaya arus logisitik bsrang dapat berjalan lancar.

"Kita hatus terus komunikasi, koordinasi dehingga terjadi harmonisasi di Pelabuhan. Itu yang paling penting untuk kita semua," tandasnya.