teknologi

Ciptakan Pesawat Tanpa Awak, "ANDI" Dapat Apresiasi dari Komisi IV DPRD Bengkalis

Oleh: T.S.M.Iqbal Editor: T.S.M.Iqbal 10 May 2020 - 11:43 bengkalis
KBRN, Bengkalis : Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis, memuji dan mengapresiasi keberhasilan sosok Andi, warga Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis karena menciptakan pesawat tanpa awak, mampu terbang di udara selama 1,5 jam. 

Hebatnya, hasil karyanya itu diperoleh Andi hanya bermodal ilmu secara autodidak atau mendapat keahlian dengan belajar sendiri menggunakan media sosial (Medsos). Bahkan mampu terhubung langsung dengan satelit.

Selain mampu terbang selama 1,5 jam itu, pesawat tanpa awak  ciptaan Andi ini juga mampu memotret dan merekam video dari ketinggian.

"Kami Komisi IV sangat mengapresiasi ide dan upaya inovatif Dinda Andi ini. Secara swadaya telah menciptakan sejenis pesawat yang dapat mengudara selama 1,5 jam dan dapat memotret serta merekam dari ketinggian," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan, S.Pd.I, Selasa (8/10/2019).

Sofyan turut didampingi salah satu Anggota DPRD Bengkalis, Irmi Syakip Arsalan juga mengaku sudah melihat langsung sistem kerja dari karya Andi tersebut dari dekat.

"Kemudian hebatnya, karya Andi ini juga dapat terkoneksi langsung dengan satelit, hasilnya juga sudah kami lihat dan cukup bagus. Ini adalah salah satu langkah inovatif yang dilakukan oleh putra Bengkalis dan ini harus didukung," katanya lagi.

Kesempatan ini Sofyan juga berharap kepada pemerintah daerah (Pemda) bisa mengalokasikan anggaran dan memperbanyak pesawat karya anak daerah ini, karena hasil karyanya itu juga telah memperoleh penghargaan dari daerah lain.

Karya ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan atau digunakan oleh perangkat daerah (PD) seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seperti untuk mendeteksi daerah rawan kebakaran lahan, bisa juga untuk mendeteksi daerah abrasi pantai atau untuk pemetaan wilayah. 

"Karya ini sudah menggunakan teknologi kekinian dan bisa diproduksi tinggal dipatenkan saja biaya berkisar Rp15-20 juta. Kami sangat kagum dengan hasil karya ini dan sebagai bentuk apresiasi nanti akan kami undang secara khusus untuk mempraktikkan agar bisa disaksikan bersama-sama," tutup Sofyan.