teknologi

Perkenalkan Alat Pendeteksi Titik Api, Asap dan Hujan, Kyoto University Pasang Alat Pendeteksi di STAIN Bengkalis

Oleh: T.S.M.Iqbal Editor: T.S.M.Iqbal 10 May 2020 - 11:30 bengkalis
KBRN, Bengkalis : Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah BPPT,. RIHN, CSEAS Kyoto University, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, STAIN Bengkalis melaksanakan Inter seminar on utilization of radar furuno x band radar for rains and smoke dispersion monitoring in the Bengkalis area and surrounding, (Seminar International tentang pemanfaatan radar furuno x band radar untuk pemantauan hujan dan penyebaran asap di daerah Bengkalis dan sekitarnya-Red)

Acara seminar yang dipusatkan di lantai III kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis pada Selasa, 3 Maret 2020 yang di buka Bupati Bengkalis diwakili Asisten III Setda Kabupaten Bengkalis H.T.Zainuddin, dan turut dihadiri ketua DPRD Bengkalis, Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Bengkalis Datuk Seri Sofyan Said, Ketua STAIN Bengkalis Prof. Syamsul Nizar, dan pembicara dari Jepang serta dari Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya wilayah BPPT, RIHN, CSEAS Kyoto University.

Bupati Bengkalis dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang di Kabupaten Bengkalis kepada nara sumber yakni Dr. Mariko Ogawa, Dr.Albert Sulaiman, Dr. Arief Dermawan, Awaludin, I Dewa Gede Arya Putra berserta rombongan.

"Saya mengucapkan selamat datang di Kabupaten Bengkalis, kita berharap dengan seminar ini akanmenghasilkan berbagai macam rekomendasi-rekomendasi dalam penanganan berkurangnya curah hujan dan kabut asap akibat tingginya  potensi kebakaran hutan dan lahan, di lahan gambut dalam Kabupaten Bengkalis,"kata Bupati Bengkalis yang disampaikan Asisten III T.Zainuddin.

Sementara itu Ketua STAIN Bengkalis Prof.Samsul Nizar menyebutkan bahwa peristiwa apa yang terjadi saat ini bukan hanya baru ini saja tetapi semuanya sudah ada di dalam Al Qur'an.

"Seperti peristiwa kabut asap memang sudah ada di dalam Al Qur'an, manusia sudah diingatkan akan bahayanya,selain itu dengan seminar ini diharapkan bisa mengetahui lebih cepat  lokasi Karhutla, dan alat yang akan diseminarkan tersebut bisa mendeteksi sampai ke titik api, jadi saat melakukan pemadaman bisa dilakukan ke titik apinya.,"kata Prof.Samsul Nizar.

Ketua DPRD Bengkalis H.Khairul Umam dalam sambutannya menyebutkan bahwa di Kabupaten Bengkalis kalau di kaji masalah hutan hutan ini di Bengkalis tidak ada lagi, sekarang pihak dewan sedang mengkaji tentang Peraturan Daerah (Perda) yang akan menentukan mana kawasan hutan dan tidak.

Peserta seminar tergabung dari berbagai unsur dan stekholder terkait, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Media massa dan tokoh masyarakat termasuk Ketua MUI Bengkalis.

Para peserta dan tamu undangan usai pembukaan langsung melihat lokasi pemasangan alat  Furuno di lantai atap kampus STAIN Bengkalis, dan Bupati membuka papan selubung dan pelepasan balon tanda peresmian Furuno X Band Radar.