ekonomi

Nasib Buruh Semenjak Covid-19, Punya Penghasilan Turun Drastis

Oleh: T.S.M.Iqbal Editor: T.S.M.Iqbal 10 May 2020 - 11:27 bengkalis
KBRN, Bengkalis : Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (F-SPTI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) yang ada di tujuh Kecamatan dalam Kabupaten Bengkalis mempekerjakan 2760 buruh  mulai mengeluhkan soal upah mereka selama wabah virus corona.

Ketua bongkar muat dan Koordinator lapangan (Korlap) DPC F-SPTI dan K-SPSI  Kabupaten Bengkalis Rudi Hartono  penurunan yang dialami oleh para buruh ini lebih dari 50 persen/harinya, biasanya mereka berpenghasilan Rp85 ribu hingga Rp100 ribu/harinya dan sekarang berkisar Rp35 ribu.

"Saat ini, ada 2,760 orang buruh F-SPTI dan K-SPSI khusus dari 7 kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Para buruh harus mengelus dada lantaran pendapatan para buruh sangat jauh berkurang disebabkan mewabahnya virus corona,"ungkap Rudi Hartono,Selasa,(7/4/2020).

Buruh selama ini dikatakan Rudi hanya mengharapkan bongkar dari truck, Sedangkan, untuk muat barang selama wabah corona ini hanya ada satu kapal dan itupun masuknya jarang ke Bengkalis. 

"Sedangkan para buruhpun harus menunggu sampai malam karena buruh masih harus menunggu truck yang masuk melalui armada jasa roro untuk dilakukan bongkar barang,"ujar Rudi lagi.

Menurut Rudi, saat ini cuma bongkar barang yang diharapkan oleh para buruh dan itu menunggu truck coldisel masuk. Sedangkan untuk muat barang sama sekali sudah tidak ada lagi. 

"Seluruh buruh saat ini jelas mengeluh karena kebutuhan kehidupan untuk keluarga mereka tidak mencukupi, tetapi mau tidak mau harus bekerja dilapangan sedangkan semua barang naik, contoh aja gula udah Rp20 rb/kg. Semenjak virus corona ini pendapatan para buruh jauh merosot,"ujarnya lagi.

Sementara itu, Arifin (57) salah seorang buruh bongkar muat barang di pelabuhan camat Bengkalis menyampaikan, walaupun saat hanya mendapatkan upah Rp50-Rp35 ribu perharinya, dirinya tetap bekerja karena untuk menafkahi kehidupan anak dan istrinya dirumah.

"Semenjak virus corona ini, kami bekerja untuk mendapatkan Rp80 ribu saja susahnya mintak ampun. Apalagi keadaan ekonomi sekarang ini sangat merosot, ditambah lagi adanya wabah covid-19, dan kami selama bekerja dipelabuhan ini sangat jauh berkurang," ucap Arifin.

Arifin berharap kepada pemerintah bisa membantu, sedangkan untuk permasalahan mata pencarian saat ini,"berapapun kami ikhlas mendapatkan rezki, kami tetap berusaha untuk memberikan nafkah keluarga,"kata Arifin.