KBRN, Bengkulu : Diera perkembangan teknologi yang saat ini semakin pesat, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), sedang berupaya membuat suatu sistem teknologi baru, berupa peringatan diri akan terjadinya bencana tsunami yang terpasang di jaringan radio.
“Pembuatan sistem teknologi peringatan dini akan terjadinya bencana tsunami yang terpasang di jaringan radio, nantinya tanpa komando seluruh radio yang sedang on air maupun off air, termasuk yang ada di kendaraan mobil, ketika akan terjadinya bencana tsunami akan mengeluarkan bunyi peringatan dini,” ungkap Direktur Teknologi dan Media Baru LPP RRI Rahardian Gingging, MK, disela-sela serah terima jabatan dan pisah sambut Kepala LPP RRI Bengkulu.
Diakui, rencana pembuatan teknologi baru tersebut, untuk tahap pertama akan dilaksanakan di 5 Kota di Indonesia, tepatnya di Sumatera akan ada di wilayah Painan, di Jawa ada di Tanjung Lesung, Pelabuhan Ratu, Cilacap dan Labuhan Banyu.
Bahkan dikatakan, apabila tahap pertama ini tidak menemukan kendala dalam tahun ini, akan dilanjutkan seluruh wilayah Barat Pulau Sumatera, Selatan Jawa, Papua, Ambon, Maluku sampai ke Miangas, akan dipasang alat learning fasility.
“Ditargetkan pada Desember 2019 nanti, pembuatan alat teknologi baru yang diadopsi dari Jerman tersebut, selesai,” katanya, Kamis, (25/7/2019).
Sementara itu, Asisten III Sekda Provinsi, Gotri Suyanto meminta bantuan dari RRI sebagai mitra kerja Pemprov Bengkulu, untuk membantu masyarakat di Pulau Enggano dalam hal sinyal handpone maupun radio.
Mengingat dengan keterbatasan jangkauan sinyal tersebut, masyarakat Bengkulu yang berada di wilayah terluar itu sangat sulit mendapatkan informasi terbaru, baik program pembangunan maupun soal kebencanaan.
“Sejalan dengan program yang telah dijalankan RRI, masyarakat Enggano kedepan lebih baik lagi dalam mendapatkan informasi, termasuk pemasangan alarm akan terjadinya bencana tsunami,” demikian Gotri. (rep/red)
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
