KBRN, Bengkulu : Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian sekolah berstandar nasional(USBN) pada tahun 2021 mendatang sudah tidak ada lagi.
Hal itu diputuskan dari hasil rapat koordinasi bersama pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(PMK)dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
“Mulai tahun 2021, UN dan USBN itu sudah tidak ada lagi. Tapi untuk tahun depan 2020, masih seperti dulu termasuk USBN tahun ini boleh dilaksanakandanboleh tidak. Mengingat Pemerintah Daerah sudah menyiapkan anggarannya, sehinggamasih tetap boleh dilaksanakan untuk USBN,”ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Budiman Ismaun, ketika menyikapi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, yang akan menghapuskan UN padatahun 2021 mendatang.
Dikatakan Budiman, untuk pengganti UN dan USBN sendiri, adalah assesmen serta penilaian yang holistic, dan melihat survey karakter anak.
“Itu yang bakal dirumuskan saat ini dan ujian atau assessment tersebut nanti tidak dilakukan pada akhir tingkat, tapi pertengahan tingkat. Misalnya untuk anak Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan ketika anak didik di kelas IV. Kalau SMP di kelas VIII dan SMA,assesmennya saat duduk di kelas XI,” ujarnya, Minggu, (15/12/2019).
Lebih jauh ditambahkan, dengan kebijakan baru tersebut, untuk kelulusan anak didik diserahkan sepenuhnya pada guru dan pihak sekolahmasing-masing.
“Diserahkan ke sekolah bukan berarti nantinya lulus semuanya. Tapi jika memang tidak layak, anak didik bisa saja tidak lulus. Tapi memang saat ujian tingkat, guru dan siswa dapat memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Sedangkan ujian di akhir tingkat, tidak sempat lagi memperbaiki nilainya. Untuk itu dengan ujian assessment-nya di pertengahan tingkat, diharapkan nilai siswa bisa diperbaiki dari sisi kurangnya,” pungkasnya.
