daerah

ODP Covid 19 di Bengkulu Jadi 19 Kasus, Satu Meninggal Idap Penyakit Batu Empedu

Oleh: Roki EP Editor: Roki EP 10 May 2020 - 11:28 bengkulu

KBRN, Bengkulu : Jumlah Orang Dalam Pemantauan atau ODP gejala mirip virus corona jenis baru atau Covid 19 di Bengkulu, pada Minggu (22/3/2020) hingga pukul 17.00 WIB sore terus bertambah, sementara ini menjadi 19 kasus.

"Sementara initotal ODP mencapai 19 kasus, sebelumnya 17 kasus.Artinya ada penambahan dua kasus barulagi. Kalau PDP tidak ada penambahan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni,dalam jumpa perskepada sejumlah wartawan.

Dikatakan, dua orang tambahan ODP baru tersebut, dari Kabupaten Bengkulu Selatan yakni perempuan berusia 16 tahun dan dari Kabupaten Mukomuko, laki-laki berusia 25 tahun.

Dimana keduanya mengalami gejala mirip COVID-19, seperti demam dan batuk setelah menempuh perjalanan dari Yogyakarta, Jakarta dan Lampung.

"Untuk ODP di Bengkulu Selatan dirawat di rumah sakit setempat. Sedangkan yang di Mukomuko hanya dilakukan pemantauan saja di rumah oleh dinas kesehatan setempat," ujarnya.

Dijelaskan, untuk penambahan dua orang ini, memang belum diambil sampel dahaknya untuk dilakukan uji swab di laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Hanya saja dengan terus bertambahnya angka ODP di Provinsi Bengkulu ini, dihimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menjaga pola hidup sehat.

Masyarakat juga diimbau mematuhi aturan pemerintah yang meminta masyarakat untuk sementara waktu tetap berada di rumah,” pungkasnya.

Satu Pasien Meninggal Idap Penyakit Batu Empedu

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu Zulki Maulub menjelaskan, satu orang Pasien Dalam Pengawasan atau (PDP) gejala mirip COVID-19 yang meninggal dunia, mengidap penyakit batu empedu.

Dimana pasien memiliki riwayat penyakit lain,yakni batu empedu dan idiopatic trombositopenia purpura atau ITP, yaitu penyakit penurunan jumlah trombosit darah.

Dijelaskan, saat menjalani perawatan di ruang isolasi RSMY Bengkulu, pasien yang merupakan warga Kota Bengkulu tersebut,mengalami gejala klinis yang mirip dengan gejala COVID-19, seperti demam, batuk dan sakit tenggorokan.

Kemudian pasien perempuan berusia 60 tahun itu, juga didiagnosa mengalami gejala infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, sesak nafas yang disertai nyeri ulu hati dan mual muntah.

“Pasien mulai menjalani perawatan di ruang isolasi RSMY Bengkulu pada Sabtu (21/3/2020) kemarin dan pada malam sekitar pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia,” tutupnya.