kesra

Masyarakat Bengkulu Kurang Mampu Terdampak Covid-19, Disiapkan Paket Sembako

Oleh: Roki EP Editor: Roki EP 10 May 2020 - 11:27 bengkulu

KBRN, Bengkulu : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah menyiapkan bantuan paket sembako, untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat kurang mampu, yang terdampak Covid-19 atau pandemi virus corona.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin, saat membuka sekaligus meninjau Posko Koordinator Wilayah Satgas BUMN Tanggap Bencana Nasional Covid-19 Provinsi Bengkulu, di kantor PT. Pelindo II Pulau Baai.

Gubernur Rohidin menjelaskan, Pemprov Bengkulu tengah melakukan koordinasi bersama Bulog terkait ketersediaan sembako, terutama beras, dan pembagiannya sendiri akan disesuaikan dengan jumlah angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.

Sedangkan untuk skema pembagian akan disesuaikan, apakah cukup satu kali ataupun akan terus dilakukan hingga pandemi Covid-19 berakhir, semua melihat efektifnya bantuannanti.

"Kita lihat pola penyerahannya, sudah ada nilai satuannya per keluarga nanti mau diberikan satu kali atau dua, tiga kali,  nantikita lihat tingkat efektifitasnya dan kemudahan penyalurannya," kata Gubernur, pada Selasa, (6/4/2020).

Dibagian lain, Gubernur Bengkulu juga mengapresiasi terbentuknya Satgas BUMN Tanggap Bencana Nasional Covid-19 Provinsi Bengkulu yang di koordinatori Pelindo II.

Bahkan Gubernur meminta agar sinergi bersama ini,dapat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di samping juga dukungan pada aspek penanganan.

"Sekarang kita butuh perlengkapan untuk tenaga medis, kita butuh untuk mensupport agar mereka bisa bekerja secara optimal, termasuk peralatan medis yang sifatnya mendesak yang kita perlukan," jelas Rohidin.

Sementara itu, General Manager PT Pelindo II Bengkulu Silo Santoso menjelaskan, masing-masing BUMN sebelumnya telah melakukan kegiatan pencegahan Covid-19, diantaranya melalui penyemprotan disinfektan, dengan adanya posko ini fokus bantuan akan menjadi satu kesatuan.

Apalagi diketahui bersama, kebutuhan saat ini relatif langka, dan sangat susah. Mengingat jika pun ada harganya mahal. Oleh karena itu  dengan koordinasi ini akan dilaporkan juga semuanya ke pusat.

“Diharapkan ada sumber-sumber yang tidak bisa diperoleh di daerah, yang nanti dikirim dari pusat," pungkas Silo Santoso.