KBRN:Jambi. Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional (HSN).
Dalam momentum ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jambi Dadang Hardiwan menyebutkan, peringatan HSN sebetulnya bukan punya BPS melainkan seluruh masyarakat di Indonesia. " momen HSN ini adalah momen dimana pada tanggal 26 September Terbitlah undang-undang nomor 7 tahun1960 tentang statistik yang sebelumnya kita menggunakan undang-undang atau aturan dari zaman kolonial dan penetapan nya di zaman presiden Soeharto tahun 1996, " sebut Dadang usai memimpin upacara peringatan HSN di halaman kantor BPS, Kamis (26/9/2019).
Mengusung tema Indonesia Maju, SDM unggul dan data berkualitas , tema ini menurut Dadang, dimaknai sebagai harapan bahwa Indonesia semakin maju dengan SDM yang bagus, unggul dan maju dengan data berkualitas. " menuju ke Indonesia maju kan membutuhkan data berkualitas untuk perencanaan pembangunan dan evaluasi pembangunan supaya wujud daripada cita-cita kita sebagai Indonesia maju bisa kita wujudkan, " lanjut kepala BPS provinsi Jambi tersebut.
Terkait Sensus Penduduk (SP) 2020, pihaknya berharap tidak ada satu orang dari lapisan masyarakat yang tidak terdata. "Sensus penduduk bukan punya BPS melainkan BPS cuma melaksanakan sesuai UU dengan adanya SP menjadikan satu data kependudukan Indonesia sehingga dengan adanya seperti itu semua program pemerintah menggunakan satu data base itu, imbuhnya ".
Dalam hal ini, SP 2020 menggunakan metode kombinasi yakni gabungan dari metode online dan tradisional.
"kita menggunakan data administrasi dari Dukcapil nanti kita kombinasikan dan dimutakhirkan yang belum ada didata base akan dipilah pilah untuk dikoordinasikan dengan ketua RT/RW untuk dilaksanakan secara tradisional, "pungkasnya.
Diharapkan, Februari hingga maret 2019 Sensus Penduduk secara online sudah dilakukan.
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
