KBRN, Maros : 54 tim medis yang bertugas di RSUD Salewangan Kabupaten Maros harus menjalani tes swap, diduga telah berinteraksi dengan salah seorang dokter resident yang terjangkit Covid-19.
Informasi tersebut dibenarkan Juru Bicara Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Maros, dr Syarifuddin via handphone seluler.
"Setelah mengetahui salah seorang dokter resident terinfeksi, maka kemarin 34 tim medis telah menjalani tes Swap dan sisanya akan diperiksa hari ini", jelas dr Syarifuddin, Jumat (10/04/2020).
Menurut dr Syarifuddin, 54 tim medis yang telah jalani tes swap, untuk sementara harus berada di rumah dan tidak boleh bekerja.
"Isolasi mandiri selama dua pekan harus dilakukan tim medis di kediaman mereka masing-masing sembari menunggu keluarnya hasil tes swap" ujarnya.
dr Syarifuddin mengaspresiasi beberapa orang tim medis, dimana mau berterus-terang telah bersentuhan dengan dokter resident.
"Jumlah yang menjalani tes swap bukan 50 orang, karena ada beberapa orang tim medis, dengan kesadaran sendiri mendaftarkan dirinya untuk diperiksa lantaran pernah bersentuhan langsung dengan korban Covid-19", ungkap dr Syarifuddin.
Jubir Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Maros mengimbau masyarakat Maros untuk terbuka dan mau memeriksa dirinya, apabila pernah berinteraksi dengan mereka yang terjangkit virus Corona
"Apa yang telah dicontohkan beberapa orang tim medis RSUD Salewangan Maros tersebut, bisa menjadi acuan bagi masyarakat, untuk tidak menutup diri dan segera melapor ke rumah sakit apabila merasa pernah bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 dan merasakan gejalanya. Selain itu, imbauan agar tetap dirumah bisa diindahkan masyarakat sehingga pandemik wabah virus Wuhan, tidak menjangkiti mereka beserta orang lain" harapnya.
Informasi tersebut dibenarkan Juru Bicara Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Maros, dr Syarifuddin via handphone seluler.
"Setelah mengetahui salah seorang dokter resident terinfeksi, maka kemarin 34 tim medis telah menjalani tes Swap dan sisanya akan diperiksa hari ini", jelas dr Syarifuddin, Jumat (10/04/2020).
Menurut dr Syarifuddin, 54 tim medis yang telah jalani tes swap, untuk sementara harus berada di rumah dan tidak boleh bekerja.
"Isolasi mandiri selama dua pekan harus dilakukan tim medis di kediaman mereka masing-masing sembari menunggu keluarnya hasil tes swap" ujarnya.
dr Syarifuddin mengaspresiasi beberapa orang tim medis, dimana mau berterus-terang telah bersentuhan dengan dokter resident.
"Jumlah yang menjalani tes swap bukan 50 orang, karena ada beberapa orang tim medis, dengan kesadaran sendiri mendaftarkan dirinya untuk diperiksa lantaran pernah bersentuhan langsung dengan korban Covid-19", ungkap dr Syarifuddin.
Jubir Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Maros mengimbau masyarakat Maros untuk terbuka dan mau memeriksa dirinya, apabila pernah berinteraksi dengan mereka yang terjangkit virus Corona
"Apa yang telah dicontohkan beberapa orang tim medis RSUD Salewangan Maros tersebut, bisa menjadi acuan bagi masyarakat, untuk tidak menutup diri dan segera melapor ke rumah sakit apabila merasa pernah bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 dan merasakan gejalanya. Selain itu, imbauan agar tetap dirumah bisa diindahkan masyarakat sehingga pandemik wabah virus Wuhan, tidak menjangkiti mereka beserta orang lain" harapnya.
