ekonomi

Dinkes Teluk Bintuni, Genjot Pelayanan Kesehatan.

Oleh: muhrisaldi Editor: muhrisaldi 10 May 2020 - 11:32 manokwari

KBRN Bintuni. Impian mewujudkan Kabupaten Teluk Bintuni menjadi Daerah yang seluruh lapisan masyarakat di dalamnya menjadi sehat, harus di dukung dengan tiga indikator penunjang, diantaranya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pelayanan kesehatan, prasarana logistik harus siap, serta dana yang mendukung guna mencapai target, hal ini seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Franky Mobilala, kepada RRI di ruang kerjanya, Kampung Wesiri KM 5 Bintuni. Selasa (11/2) kemarin.

Lebih lanjut, dalam waktu dekat Dinkes sendiri akan melaksanakan rapat kerja (Raker) guna memprogramkan inovasi-inaovasi baru, seperti membuka pelayanan kesehatan unit gawat darurat (UGD) 24 jam di puskesmas yang ada, mengingat cangkupan wilayah kerja Puskesmas Bintuni yang penduduknya lebih pesat atau banyak, dibandingkan dengan wilayah kerja puskesmas lainya. 

"Saya sudah membicarakan hal ini kepada kepala bidang, dalam waktu dekat kita harus Raker Puskesmas, dan kita kumpul apa yang mau kita bicarakan nanti" ini dilakukan guna pencapaian target. Jadi saya sampaikan kepada mereka kalau kerja dengan saya agak sedikit cepat bila perlu lari" mengingat di Dinkes sendiri mempunyai target dengan segala bentuk pencapaiannya, Tutur orang nomor Wahid di Dinkes tersebut.

Tambah Franky, seperti Malaria menjadi pembelajaran sangat besar bagi kita semua, yang artinya malaria di Kabupaten Teluk Bintuni saat ini angkanya sudah sangat minim atau boleh dikatakan tidak ada. Maka strategi dari penanganan jenis penyakit Malaria kita akan pakai di jenis penyakit lainya.

"Kunci keberhasilan Dinkes berada di rekan-rekan yang berada di lapangan (puskesmas) baik dari petugas promosi kesehatan (Promkes), dan petugas medis dan dokter", sebagai ujung tombaknya tuturnya.

Selain itu juga, masih adanya  kekurangan-kekurangan kita di Dinkes, yang harus kita bersama-sama membenahinya, seperti halnya dari tenaga Dokter yang masih kurang, yang bertugas di 24 puskesmas lama, dan di tambah 4 puskesmas yang baru. Franky juga menjelaskan ada sebanyak 10 puskesmas yang belum ada tenaga Dokternya. Ini semua terjadi dikarenakan kurangnya anggaran dana yang dialokasikan buat tenaga dokter. " Saya berharap kedepan ada perhatian dari Pemerintah Daerah, bila nanti di sidang perubahan ada penambahan dana bagi tenaga kontrak Dokter", sehingga dapat mengisi Puskesmas yang belum memiliki tenaga Dokter, tutupnya.
(Reporter : Wawan).