gaya-hidup

Akses Menuju Distrik Moskona Timur, Hanya Bisa Ditempuh Menggunakan Transportasi Udara.

Oleh: muhrisaldi Editor: muhrisaldi 10 May 2020 - 11:31 manokwari

KBRN Bintuni. Warga masyarakat di 12 kampung Distrik Moskona Timur berharap agar SK kampung pemekaran dari kampung induk segera didefinitifkan, dimana Distrik tersebut memiliki 3 kampung Induk dan 9 kampung pemekaran,  Hal ini seperti dikatakan  Kepala kampung Induk Mesna, Lukas Mabri Distrik Moskona Timur Kabupaten Teluk Bintuni, mewakili masyarakat saat usainya kegiatan musrembang tingkat Distrik Moskona Timur, tahun anggaran 2020-2021, diwawancarai RRI, Kamis (27/2).

Selain itu, ia pun berharap kepada pemerintah Daerah, agar memperhatikan hal-hal yang sudah diprogramkan lewat musrembang, karena hampir seluruh program yang di usulkan melalui musrembang tingkat Distrik, sudah menjadi hal dasar yang sangat dibutuhkan didaerah tersebut. " Yang paling penting yakni SK Kampung pemekaran agar sekiranya dapat segera didefinitifkan" terangnya.

Lebih lanjut Lukas menyampaikan, selain SK kampung definitif, ia pun berharap agar akses jalan dari kampung merenefa menuju ibu kota distrik segera dibuka, dengan tujuan bila akses jalan terbuka maka percepatan pembangunan dari ibu kota distrik ke kampung-kampung akan lancar. Tuturnya.

Terlepas dari itu, salah satu tokoh pemuda Barnabas Imen, menyampaikan kami sangat mendukung penuh dengan hasil musrembang kemarin." karena Distrik Moskona Timur salah satu Distrik yang terjauh serta terisolir dengan transportasi atau akses". dimana letak geografis sangat jauh dari Ibu kota Kabupaten, alat satu-satunya untuk transportasi menuju ke kota, hanya dapat bisa di tempuh menggunakan alat transportasi udara (pesawat AMA/helikopter), " bisa juga akses darat tetapi jalan kaki selama 2 hari 1 malam dari ibu kota Distrik Moskona Timur menuju ibu kota Distrik Moskona Barat, atau merdey, kemudian dilanjutkan naik kendaraan Hilux menuju kota Bintuni" ujarnya.

Tambah Barnabas, kami sangat bertema kasih kepada Pemerintah Daerah Bintuni yang tetap melanjutkan biaya tiket pesawat bersubsidi bagi warga masyarakat Moskona Timur, hanya bila ada program pembangunan menggunakan anggaran dana desa (ADD) yang membutuhkan bahan material yang cukup banyak, kita harus calter pesawat atau helikopter dengan biaya sekali jalan 30 juta rupiah, terangnya. (Reporter :Wawan).