KBRN, Palangka Raya : Kalangan orang tua perlu memberikan gadget dan fasilitas teknologi tinggi kepada anaknya dengan memberinya pemahaman yang cukup mapan dan matang. Sehingga anak bisa berfikir untuk memakai dan memainkan gadget sesuai proposinya tanpa berlebihan dan memakan waktu berlarut larut.
Hal ini disampaikan salah seorang psikolog pertumbuhan anak dan remaja, Gerry Olvina kepada RRI, Senin (06/05/2019) . Dijelaskan psikolog muda ini, seringkali orang tua kelepasan memberikan teknologi kepada anaknya tanpa diberi pemahaman mengenai dampak di belakangnya. Sehingga seringkali tidak ada pembatasan waktu dan pemberian aturan jelas saat menggunakan gadget. Anak cenderung bermain bebas tanpa menghiraukan waktu belajar dan mengabaikan tugas sehari harinya. Sebenarnya seringkali orang tua memberikan gadget ini tujuannya untuk menenangkan dan mengalihkan emosi buruk anak terhadap sesuatu . Namun tidak disadari justru dengan seringnya anak bermain gadget , anak tidak mengenal lingkungan, pergulan dengan teman dan bermain di alam sekitarnya. Walau memiliki kelebihan kecanggihan, sebenarnya performa gadget dalam melatih anak menguatkan motoriknya masih kalah dengan cara tradisional bermain dengan alam sekitar.
“ Anak akan lebih cepat berkembang jika bermain tali atau layangan di halaman rumah dibandingkan berjam jam bermain gadget”, jelasnya.
Lebih jauh, perkembangan dunia teknologi dan gadget saat ini demikian pesatnya sehingga sulit sekali bagi masyarakat dan orang tua untuk memilah dan menyeleksi mana yang baik dan mana yang buruk. Walau demikian, perlu kebijakan orang uta untuk mempercayakan gadget kepada anak anak dan remaja, karena banyak sekali imbas dan dampak negative penggunaan gadget. Bahkan gadget sudah mempengaruhi alam pemikiran anak dan mengalihkannya dari dunia dan interaksi di dunia nyata. (NATA)
