tanggap-bencana

Kalteng Belum Jalankan Teknologi Modifikasi Cuaca

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Septina Trisnawati 10 May 2020 - 11:49 palangkaraya
KBRN, Palangka Raya: Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengaku belum mengajukan bantuan pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan. 

Komandan Satgas Penanganan Karhutla Kalteng, Kolonel Arm. Syaiful Rizal, mengatakan penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini difokuskan pada pencegahan. 

“Artinya kalau operasi pencegahan ini berhasil, maka jangankan penaburan garam, water bombing pun kita harap itu tidak kita lakukan. Itu artinya pencegahan kita berhasil,” ujarnya pada Selasa (23/7/2019). 

Komandan Satgas Penanganan Karhutla Kalteng ini mengatakan kondisi kekeringan diprediksi terjadi sampai bulan September. Selanjutnya, saat ini di Kalteng terjadi peningkatan luasan kebakaran dan bukan penambahan hotspot yang baru. Dikatakan Kolonel Arm. Syaiful Rizal hal ini dipengaruhi sifat gambut. 

Pada kesempatan yang sama Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah, Mofit Saptono, mengatakan pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca di Kalteng masih menunggu kondisi yang tepat. 

“Kita belum sampai ke sana. Artinya Teknologi Modifikasi Cuaca, yang menghasilkan hujan buatan harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Yang mengetahui itu kan BMKG. Ketika persyaratan-persyaratan itu terpenuhi dan memang diperlukan, bisa saja tetapi kan sekarang kan belum. Belum dilakukan itu,” ujarnya. 

Mofit mengatakan Pemprov Kalteng telah meminta kepada BNPB agar disiapkan helikopter bom air untuk pencegahan dan kesiapsiagaan. Dari 6 helikopter bom air yang diajukan, 2 heli sudah tiba di Palangka Raya untuk jenis helikopter M17 dan M18.