gaya-hidup

HIV/AIDS Ancam Daerah Urban di Kalteng

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Septina Trisnawati 10 May 2020 - 11:39 palangkaraya

KBRN, Palangka Raya: Angka penderita HIV/AIDS di Kalimantan Tengah cukup tinggi. Salah satu komunitas bagi penderita HIV/AIDS di Palangka Raya saja mendampingi sekitar 300an Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). 

Ketua Komunitas Barigas Bahalap, Iqbal, mengatakan dalam komunitas yang ia pimpin ODHA didukung agar dapat melanjutkan hidup dengan baik serta mendapat layanan kesehatan yang memadai. 

Iqbal menambahkan untuk kasus HIV /AIDS semakin besar angka temuan menunjukkan semakin berhasil upaya penjangkauan yang dilakukan. Menurutnya, masih banyak penderita HIV/AIDS yang belum berani untuk mendapat layanan kesehatan dan dukungan dari lembaga yang menangani ODHA. 

“Karena ketidakpahaman itu tadi. Kedua masih kurangnya sosialisasi dan masih tabu lah di mata masyarakat,” ujarnya kepada RRI pada Selasa (19/11/2019). 

Sementara itu, menurut penuturan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah, Rusini Anggen, pihaknya telah melakukan upaya untuk mendorong masyarakat agar berani memeriksakan kesehatannya. Agar dengan terdeteksi lebih dini maka penanganan yang tepat dapat dilakukan dengan cepat. 

“Contohnya aja malam minggu kita sudah melakukan edukasi untuk LSL dan cukup banyak mereka yang datang pemeriksaan tes darah. Setelah mereka pada mulanya diwawancara kemudian mereka dengan kesadaran sendiri memeriksakan diri,” tuturnya. 

Rusini mengungkapkan menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, penderita HIV/AIDS di Kalteng paling banyak didapati di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Hal  tersebut dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Samsul, yang menyebutkan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai daerah yang paling banyak terdata kasus HIV/AIDS.

Suyuti mengatakan hingga bulan September 2019, tercatat sebanyak 168 kasus, yang terdiri dari 60 kasus HIV positif dan 128 kasus AIDS. 

"Perlu dipahami kenapa daerah-daerah ini menonjol ya kalau Kotim salah satunya jumlah penduduk lebih besar. Kotbar juga termasuk berpenduduk padat. Kota Palangka Raya termasuk padat ya dibanding lain-lain meskipun mungkin jumlah penduduk ya kecil tetapi padat," tuturnya. 

Lebih lanjut dikatakan Suyuti, ketiga daerah ini juga memiliki kesamaan yakni merupakan daerah urban dimana banyak pendatang yang keluar masuk. Menurutnya, mobilitas penduduk yang tinggi dengan berbagai tujuan ini memperbesar risiko penularan HIV/AIDS.

Untuk mengurangi risiko penularan virus HIV/AIDS, Kepala Dinkes Kalteng ini menyarankan agar orang-orang yang berisiko tinggi khususnya dapat segera memeriksakan kesehatannya. 

Upaya ini dilakukan agar orang-orang terdekat khususnya istri dan anak-anak orang yang terpapar virus HIV/AIDS tidak tertular penyakit yang belum ada obatnya tersebut.