daerah

Hingga Februari, ERP Temukan 7 Kasus Teror Ular

Oleh: Nata Dwiharso Editor: Nata Dwiharso 10 May 2020 - 11:31 palangkaraya

KBRN, Palangka Raya : Teror ular masuk ke rumah dan pemukiman penduduk tampaknya masih terjadi di tahun 2020 ini. Setidaknya ini yang ditemukan oleh Emergency Response Team Palangka Raya atau ERP yang pada tahun 2020 mulai Januari hingga minggu ketiga Februari telah menangkap 7 ular masuk ke rumah penduduk.

Kepada RRI, Ketua Emergency Response Team Palangka Raya atau ERP , Jean Steve kepada RRI, Rabu (26/02/2020) mengungkap pihaknya telah menangkap 7 ular selama 2020 dimana enam diantaraya adalah ular berjenis piton reticulatus dan satu diantaranya adalah King Cobra. Menurut Jean, teror ular ini lebih banyak disebabkan karena habitat ular yang terganggu atau karena sumber makanannya yang terganggu bisa karena karhutla atau musim penghujan. Disebutkan, karena sifat ular yang senang dengan tempat yang lembab dan gelap sehingga mereka mencari tempat nyaman saat musim penghujan tiba. Jean menyebut kelemahan ular adalah takut kepada bau menyengat terlebih pada karbol dan kamper di . Ia menyaarankan, sebaiknya lubang  di rumah ditutup dengan karbol dan kamper untuk menjauhkan dari terror ular.

 “ Kami menyarankan masyarakat untuk sering membersihkan lingkungan terutama selokan, parit atau got agar tidak menjadi sarang dan hunian kesukaan ular ataupun buaya”, terangnya.

Lebih jauh , Jean Steve mengungkap selain giat menangkap ular di rumah dan pemukiman. ERP juga kerap melakukan edukasi soal terror ular dan buaya. Diharapkan masyarakat lebih sadar dan paham bahwa terror ular bisa dihidnari dan dicegah dari awal. (NATA)