daerah

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Minta Masyarakat Patuhi Social Distancing

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Septina Trisnawati 10 May 2020 - 11:28 palangkaraya

KBRN, Palangka Raya:Pandemi Covid-19 memaksa semua pihak untuk menunda agenda kegiatan yang telah direncanakan. Salah satunya pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Kota Buntok, Barito Selatan. Hal ini bertujuan mencegah semakin meningkatnya penyebaran wabah virus Corona di Kalteng.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penganganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, mengatakan pihaknya selalu berupaya secara cepat menangani kasus Covid-19 di Kalteng. Selain itu, upaya-upaya pencegahan juga harus terus dilakukan bersama seluruh kabupaten/kota untuk mengajak masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat.

“Yang kemudian juga yang penting menjaga jarak sosial (social distancing), juga konsumsi makanan yang sehat dan kemudian juga untuk mengurangi kalau mau keluar dari rumah, menghindari untuk ke tempat-tempat yang bisa mengumpulkan massa yang banyak seperti itu,” ujar Leo pada Sabtu (21/3/2020).

Leo juga berharap masyarakat yang menunjukkan gejala flu, pilek, demam disertai sesak nafas untuk dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Upaya tersebut menurutnya mempercepat deteksi dini dan menghindari penyebaran virus baru tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Samsul, juga menyampaikan pemerintah terus berupaya melakukan berbagai cara menghambat penyebaran Covid-19 di Kalteng. Diharapkan, masalah virus Corona ini dapat segera selesai dan semua warga Kalteng tetap sehat.

“Namun demikian saya mau menggarisbawahi bahwa apapun upaya yang kita lakukan, pemerintah lakukan kalau masyarakat tidak mau membatasi diri untuk kontak dengan orang lain keluar dari rumah. Mungkin kita akan menghadapi masalah terkait dengan jumlah yang tidak akan turun,” tuturnya.

Suyuti menambahkan sampai saat ini cara paling efektif mengurangi penularan Covid-19 adalah menjaga jarak atau social distancing. Bahkan menurutnya akan jauh lebih baik apabila semua bisa tinggal di rumah masing-masing tanpa keluar selama dua minggu.

Diyakininya penyebaran Covid-19 akan menurun drastis bahkan dapat dihentikan. Namun diakui hal tersebut masih menjadi kendala karena 60 persen masyarakat masih bekerja di sektor informal yang mengharuskan bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Untuk itu, Suyuti meminta masyarakat yang terpaksa harus bekerja di luar rumah agar menjaga jarak dengan orang lain dan sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan mengalir.