daerah

Asrama Diklat BPSDM Kalteng akan Dijadikan Ruang Perawatan Covid-19

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Septina Trisnawati 10 May 2020 - 11:28 palangkaraya

KBRN, Palangka Raya: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah mempertimbangkan rencana darurat memperluas kapasitas rumah sakit.

Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Samsul, mengatakan berbagai kemungkinan telah dipertimbangkan termasuk mengosongkan pasien umum di RSUD Doris Sylvanus untuk disebarkan ke seluruh rumah sakit yang ada di Palangka Raya.

Suyuti menambahkan pihaknya juga sudah bertemu seluruh direktur rumah sakit khususnya di Palangka Raya untuk mencari jalan keluar penambahan kapasitas pelayanan kasus Covid-19.

“Kesepakatan kita RSUD Doris tetap menjadi RS umum tetapi kemudian untuk perawatan Covid itu kita pindahkan ke BPSDM itu ada sekitar 70 kamar yang bisa digunakan. Kemudian untuk karantina ODP menggunakan Bapelkes. Untuk PDP semuanya di asrama BPSDM,” ujarnya saat rilis pers Gugus Tugas Covid-19 Kalteng di Palangka Raya, Senin (23/3/2020).

Kepala Dinkes Kalteng ini mengatakan saat ini ruang asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi sedang disiapkan sebelum dilakukan pemindahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspek Covid-19.

Hasil pertemuan yang dilakukan, pihak rumah sakit swasta akan menyumbangkan tenaga dokter dan perawat yang membantu tim medis RSUD Doris Sylvanus untuk menangani kasus Covid-19.

Ruang isolasi yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus saat ini sebanyak 5 ruangan dengan 32 tempat  tidur. Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan yang ditangani RSUD Doris Sylvanus per Senin 23 Maret sebanyak 31 kasus.

Selain RSUD Doris Sylvanus, RS rujukan Covid-19 di Kalteng juga ada di RS Imanuddin Pangkalanbun, RS dr. Murjani Sampit dan RS Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara.

Suyuti menjelaskan menumpuknya pasien di rumah sakit Doris Sylvanus bukan karena makin banyak Pasien Dalam Pengawasan tetapi karena hasil laboratorium yang lama sehingga pasien menumpuk. Menurutnya setiap hari PDP bertambah banyak bukan karena memang banyak, tetapi karena pasien yang sebelumnya belum bisa keluar rumah sakit sambil menunggu hasil pemeriksaan swab.

Pemeriksaan laboratorium pasien yang diduga terjangkit Covid-19 di Kalteng harus dikirimkan ke Surabaya, Jawa Timur, sebelum dipastikan apakah pasien tersebut positif atau negatif tertular virus corona.