KBRN, Palangka Raya: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah transmisi lokal. Selama ini kasus pasien positif Covid-19 di Kalteng semuanya berasal dari riwayat perjalanan ke kota-kota lain yang terjangkit. Kecuali untuk kasus pasien berumur 12 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota Palangka Raya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, Leonard S. Ampung, mengatakan untuk mencegah transmisi lokal pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang menjaga jarak sosial dan menjaga jarak fisik, menggunakan masker, menggunakan alat pelindung diri bagi petugas medis, menyemprot disinfektan, melakukan karantina mandiri bagi ODP tidak bergejala, menyediakan sarana cuci tangan di tempat umum dan lain-lain.
“Jadi kmungkinan sudah terjadi transmisi lokal, untuk keputusan perlu dibuktikan dari data trasing sementara trasing di lapangan masih dilakukan dan data berubah terus. Sekarang sedang dihitung dan dianalisas,” ujar Leo dalam rilis pers Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, Kamis (2/4/2020).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng ini menambahkan Surat Keputusan Gubernur tentang pembatasan arus masuk orang datang dari luar wilayah Kalteng juga telah diterbitkan menyusul peraturan pemerintah tentang pembatasan sosial berskala besar untuk percepatan penanganan Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng ini juga menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak pergi mudik ataupun piknik. Dalam kondisi tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 ini warga diminta tetap menjaga jarak sosial serta jarak fisik, menerapkan pola hidup sehat dan bersih, sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, mematuhi etika batuk dan bersin, apabila sakit diminta segera ke Puskesmas atau ke dokter, dan tidak keluar rumah bila tidak ada keperluan penting.
