ekonomi

Harga Merangkak Naik, Bulog Gempur Lewat OP

Oleh: Rosihan Anwar Editor: 10 May 2020 - 12:02 kbrn-pusat

KBRN, Yogyakarta : Kepala Bulog Divisi Regional DIY Ahmad Kholisun membenarkan terjadinya kenaikan harga beras, baik kualitas medium maupun beras kualitas super di Yogyakarta, selama beberapa pekan terakhir.

Oleh sebab itu, pihaknya kini tengah gencar melakukan operasi pasar, khusus komoditas beras, dalam rangka stabilisasi harga. Terlebih lagi, harga beras medium masih bertahan cukup tinggi selama libur Natal dan Tahun Baru kali ini.

Kepada sejumlah media saat pemaparan ketersediaan pasokan beras di Gudang Utama Bulog DIY di Purwomartani Kalasan Kabupaten Sleman, Kamis (3/1/2019) siang, Ahmad Kholisun menyebutkan kenaikan harga beras medium di pasar-pasar tradisional berada di kisaran Rp 500 hingga Rp 700 per kilonya.

“Untuk harga, memang ada kenaikan harga jika dibanding bulan-bulan sebelumnya,” katanya.

Operasi Pasar (OP) pun menjadi senjata Bulog untuk mengatrol harga beras agak tak terus merangkak naik atau melambung tinggi.

“Antisipasi dengan operasi pasar ini diharapkan (harga) dapat terkendali,” tuturnya di Gudang Utama Bulog.

Lebih lanjut Kabulog DIY Ahmad Kholisun mengungkapkan, tren kenaikan harga diprediksi masih akan terus berlangsung hingga bulan depan, karena pasokan gabah dari petani cenderun menurun.

“Kenaikan terjadi karena di bulan Februari dan Januari ini memasuki masa paceklik sehingga belum ada panen (padi). Memang di beberapa tempat ada beberapa yang panen, tapi hanya spot-spot kecil saja, dan itu langsung terserap,” ungkapnya.

Sebab itu, operasi pasar penting dilakukan agar harga kebutuhan pokok masyarakat tidak melambung terlampau tinggi.

“Kalau bicara pasokan masih aman, kita punya 11.000 ton lebih beras. Jika ini belum cukup, masih ada di gudang-gudang kita yang ada di Magelang dan Purworejo,” tandasnya.

Pihak Bulog Divisi Regional DIY juga meminta agar publik tak perlu khawatir karena ketersediaan beras mencukupi hingga bulan April mendatang. Di beberapa gudang Bulog yang ada kini tersimpan sekitar 11.900 ton beras, dan juga ada stok gula pasir yang mencapai 7.000 ton lebih.