KBRN, Tahuna : Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga telur di pasar tradisional Towo’e Sangihe melonjak drastis mencapai 76 ribu per baki. Hal ini membuat sejumlah masyarakat resah menghadapi kebutuhan pokok untuk merayakan hari besar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Sangihe, Abdul Rifai Mahdang SH, menyampaikan bahwa kenaikan harga telur terjadi karena faktor permintaan yang tinggi menjelang Idul Fitri.
"Kami memahami kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga telur. Namun, kami juga terus memonitor dan berupaya agar pasokan tetap stabil," ujar Abdul Rifai
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para pedagang untuk menjaga harga tetap wajar dan menghindari praktik penimbunan.
Mahdang juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kenaikan harga yang sifatnya sementara.
"Saat ini, pemerintah daerah sedang melakukan langkah-langkah strategis untuk mengontrol harga dan memastikan pasokan telur mencukupi," tambahnya.
Meskipun harga telur mengalami kenaikan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok demi kesejahteraan masyarakat Sangihe. (AL)
