Keuangan

Inflasi Gabungan Kota di Jateng Meningkat Jelang Lebaran

Oleh: Fetika Andriani Editor: sigit budi riyanto 02 Apr 2024 - 16:31 Semarang

KBRN, Semarang : Pada Maret 2024, tekanan inflasi gabungan kota di Jawa Tengah index harga konsumen tercatat sebesar 0,60% (mtm), atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (0,57%; mtm). Dengan demikian, inflasi gabungan kota di Jawa Tengah pada Maret 2024 sebesar 3,40% (yoy), juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (2,98%; yoy). 

"Secara spasial, sebagian kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami peningkatan tekanan inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Wonosobo tercatat sebesar 0,86% (mtm), dan terendah Kabupaten Rembang  sebesar 0,31% (mtm)," ujar Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra dalam press release, Selasa (2/4/2024).

Menurut Rahmat, pada periode laporan, peningkatan tekanan inflasi terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan utama. Komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras memiliki kontribusi tertinggi dalam inflasi periode Maret 2024. 

"Kenaikan harga komoditas tersebut berlangsung seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada momentum Ramadan. Selain itu, harga pakan ternak yang masih tinggi juga menjadi faktor penyebab peningkatan harga daging ayam ras dan telur ayam ras," jelasnya.

Beberapa kota pantauan inflasi seperti Kabupaten Rembang, Kudus, dan Kota Purwokerto tercatat telah mengalami penurunan harga beras. Hal tersebut sejalan mulai berlangsung panen diwilayah,  Kabupaten Sragen, Temanggung, Demak, Grobogan, dan Kota Purwokerto. 

Di sisi lain, harga beberapa komoditas pangan lainnya tercatat menurun. Beberapa di antaranya yaitu cabai merah, cabai hijau, dan kentang seiring dengan kecukupan pasokan di Jawa Tengah.

Guna menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, diperlukan koordinasi dan sinergi yang lebih erat antar instansi terkait. Bank Indonesia bersama Forum TPID daerah akan terus bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi. 

"Program pengendalian inflasi tersebut  untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas di Jateng. Sehingga inflasi dapat terjaga di rentang sasaran 2,5±1%," pungkasnya. (don).