Lain Lain

Mengenal beberapa Ular Terbesar di Dunia

Oleh: Yuliana Desi Nauseny Editor: Ramli Rumata 02 Apr 2024 - 16:53 Fak Fak

KBRN, Kaimana : Ular adalah makhluk melata yang sering ditakuti, memiliki sejarah panjang dalam mitologi dan budaya manusia. Di balik reputasi mereka yang dikenal jahat dan berbahaya, ular sebenarnya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.

Dalam berbagai budaya, ular dikaitkan dengan kebijaksanaan, kekuatan, dan kesuburan. Contohnya, dalam mitologi Yunani, ular Caduceus adalah simbol Dewa Hermes, yang merupakan dewa perdagangan dan penipuan. Di Tiongkok, ular adalah satu dari 12 zodiak yang melambangkan kebijaksanaan dan kemakmuran.

Di antara spesies ular yang beragam, terdapat beberapa ular raksasa mencengangkan, dengan panjang dan berat melampaui imajinasi. Ular-ular ini, seperti green anaconda dan reticulated python, dapat tumbuh hingga lebih sembilan meter panjangnya dan berat mencapai ratusan kilogram.

Meskipun tidak berbisa, ular raksasa ini adalah predator yang kuat dan menggunakan kekuatan constrictor untuk membunuh mangsanya. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem dengan membantu mengendalikan populasi hewan mangsanya.

Ular raksasa adalah contoh luar biasa dari keanekaragaman dan keajaiban alam. Memahami lebih banyak tentang ular-ular ini dapat membantu kita lebih menghargai dan melindungi keberadaan mereka.

Berikut adalah 10 ular terbesar di dunia, yang dirangkum  dari berbagai sumber di antaranya :

1. Mulga (Pseudechis australis)

Dikenal juga dengan sebutan ular King Brown. Mulga adalah spesies sangat berbisa, satwa asli dari sebagian besar wilayah Australia. Mulga merupakan salah satu ular berbisa terbesar dan terpanjang di Australia.

Di alam liar, ular ini  tercatat mencapai panjang hingga 3,3 meter. Meskipun tidak seberbahaya seperti beberapa spesies ular Australia lainnya, namun bisa ular ini dapat menyebabkan pembekuan darah dan kerusakan otot jika terpapar pada manusia. Mulga tersebar luas di hampir seluruh daratan Australia, kecuali Victoria dan Tasmania. Ular ini juga menyebar terbatas atau tidak terdapat di sebagian pesisir Queensland.

Mulga menghuni berbagai habitat, di antaranya dataran pepohonan, padang rumput, semak belukar, dan gurun berpasir atau berbatu yang hampir tidak ada vegetasinya.

2. Boa Pembelit (Boa constrictor)

Boa adalah ular pembelit yang tidak berbisa, biasanya ditemukan di habitat tropis Amerika Selatan. Mereka memiliki variasi warna dan pola yang banyak, seperti motif kamuflase, untuk membantu berbaur dengan lingkungan sekitar.

Rata-rata, boa bisa tumbuh hingga 4,3 meter di alam liar, dengan betina umumnya berukuran lebih besar dari jantan, secara keseluruhan.

Ular ini merupakan jenis yang memiliki usia hidup terpanjang di antara ular-ular lainnya di dunia. Rentang hidupnya bisa mencapai 40 tahun di penangkaran. Ular ini tersebar di Amerika Selatan, mulai dari Argentina bagian utara dan timur-laut hingga Meksiko bagian selatan, serta Kepulauan Karibia. Habitatnya adalah pedalaman hutan hujan di dataran rendah. Ular ini menyukai tempat lembab dan sering ditemukan di pepohonan sekitar sungai kecil maupun besar. Terkadang, ular ini juga dijumpai dekat gurun pasir.

3. Mamba Hitam (Dendroaspis polylepis)

Ular ini sama lincahnya baik di tanah maupun di pepohonan, serta merupakan salah satu ular paling menakutkan di dunia. Meskipun rata-rata mereka hanya tumbuh hingga 3 meter, beberapa individu dewasa diketahui bisa mencapai panjang 4,3 hingga 4,5 meter di alam liar.

Saat terancam, ular ini dapat menyerang dari jarak cukup jauh, dengan kecepatan 16 km/jam dan melontarkan gigitan bertubi, menggunakan taringnya yang sangat tajam. Mamba hitam tersebar luas di Afrika sub-Sahara. Sebarannya meliputi Angola, Botswana, Burkina Faso, Rep. Afrika Tengah, Eritrea, Senegal, Guinea (Conakry), Guinea-Bissau, Kamerun, Ethiopia, Ivory Coast, Kenya, Malawi, Mozambik, Namibia, Rep. Afrika Selatan, Somalia, Swaziland, Tanzania, Uganda, Rep. Dem. Kongo, Zambia, dan Zimbabwe. Mamba hitam menyukai lingkungan moderat yang kering seperti hutan ringan dan semak belukar, tonjolan berbatu, serta sabana semi-gersang. Ular ini juga menghuni sabana lembab dan hutan dataran rendah.

4. Sanca India (Python molurus)

Mungkin kita mengenalnya sebagai Kaa dalam film ‘The Jungle Book’ karya Rudyard Kipling (dan film Disney dengan nama yang sama). Sanca India tidak berbisa dan juga bergerak lamban.

Python molurus atau Ajgar dalam Bahasa Hindi adalah spesies ular sanca yang ditemukan di area tropis dan subtropis di Asia Selatan. Spesimen terpanjang yang tercatat ditemukan di Pakistan, panjangnya mencapai 4,6 meter dan berat 52 kg.

5. King Kobra (Ophiophagus hannah)

King Kobra adalah ular berbisa terpanjang dalam daftar ini, sekitar 3,2 hingga 4 meter. Bahkan, ada satu individu tercatat mencapai rekor 5,85 meter di alam liar. Ular jantan berukuran lebih besar dari betina. Mereka cenderung memangsa ular lain, termasuk King Kobra lainnya. Bisa mereka mengandung racun neurotoksik yang mematikan bagi manusia. King Cobra tersebar luas mulai dari sebagian India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, Tiongkok, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Filipina.

Jenis ini hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter dpl. Habitat utamanya meliputi hutan, rawa-rawa, daerah bersemak, lahan pertanian, dan bahkan sekitar permukiman. Ular ini biasanya bersarang di lubang tanah, tumpukan bebatuan, semak-semak rimbun, atau sela-sela akar pohon.

6. Sanca Batu Afrika (Python sebae)

Inilah spesies ular terbesar di Afrika dan anggota kelompok ular pembelit. Sanca batu Afrika adalah predator menakutkan. Reptil ini diketahui pernah memangsa monyet atau bahkan buaya.

Dengan tubuh mencapai panjang enam meter di alam liar, mereka jelas memiliki kapasitas untuk menelan mangsa sebesar itu. Ciri khasnya adalah bentuk segitiga di bawah mata dan barisan gigi tajam.

Jenis ini dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Afrika sub-Sahara. Ada dua sub-spesies yaitu: sanca batu Afrika Tengah (Python sebae) yang tersebar di seluruh Afrika Tengah dan Barat, serta sanca batu Afrika Selatan (Python natalensis) yang memiliki wilayah persebaran lebih ke timur dan selatan, mulai dari Kenya selatan hingga Afrika Selatan.

7. Sanca Burma (Python bivittatus)

Ular ini bisa tumbuh hingga panjang 5 meter, dengan pemegang rekor resmi adalah ular bernama ‘Baby’ yang mencapai panjang 5,74 meter, sebagaimana dikutip dari Live Science. Sanca Burma mendiami hutan tropis atau hutan musim yang lembab. Biasanya ditemukan tidak jauh dari air atau tempat lembab, bahkan kadang dekat permukiman.

Ular ini umumnya beraktivitas di tanah atau di air, tetapi kerap memanjat pohon untuk berburu atau berjemur. Mangsanya hewan-hewan berukuran sedang hingga besar, seperti kadal, tikus, burung, ayam hutan, musang, kera, bajing, rusa, dan kijang. Bahkan, pernah dilaporkan dari Myanmar ada yang ditemukan sedang berjemur dan baru menelan seekor macan tutul.  Sebarannya di India timur laut (Benggala utara), Nepal tenggara, Bhutan, China selatan, dan Asia Tenggara: Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Indonesia.

8. Sanca Permata (Simalia amethistina) 

Dikenali juga dengan sebutan ular semak, piton ametis ini berasal dari Indonesia, Australia, dan Papua Nugini. Mereka dikenal sebagai pemburu walabi dan hewan pengerat kecil dengan cara bersembunyi dekat sumber air. Ular ini juga perenang handal. Di alam liar, mereka rata-rata memiliki panjang sekitar 5 meter, seperti yang viral di internet. Meskipun demikian, diperkirakan mereka bisa tumbuh hingga lebih 8,5 meter.

9. Sanca Kembang (Reticulated python)

Ular terpanjang yang pernah tercatat di penangkaran adalah sanca kembang mencapai panjang 10 meter. Di alam liar, ular ini cenderung berukuran lebih kecil, sekitar 8 meter saat tertangkap di lokasi konstruksi di Malaysia pada 2016. “Reticulated” berarti berjaring atau berpola jaringan, mengacu pada pola pada kulit ular ini yang sangat khas.

Sanca Kembang ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara, mulai dari Kepulauan Nicobar, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Singapura, hingga ke timur melalui Indonesia dan Kepulauan Indo-Australia serta Filipina, di hutan hujan, hutan terbuka, dan padang rumput di sekitarnya. Ular ini juga sering ditemukan dekat sungai dan daerah dengan aliran sungai atau danau sekitarnya.

10. Anaconda Hijau (Eunectes murinus)

Anaconda hijau biasanya ditemukan di Amerika Selatan. Ia anggota keluarga boa, yang berarti tidak berbisa, tetapi menggunakan lilitan untuk membunuh mangsanya. Dengan berat rata-rata hingga 80 kg, Anaconda hijau diyakini sebagai spesies ular terberat di dunia, juga yang terpanjang, bisa mencapai sembilan meter, sebagaimana dikutip dari Science Focus.

Menemukan dan mengukur spesies ini sulit karena habitatnya yang terpencil jauh di pedalaman. Ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang individu yang mencapai lebih dari 11 meter.

Anakonda adalah ular yang hidup di air atau tidak jauh dari air (semi-akuatik). Meskipun dapat memanjat pohon, namun lebih banyak menghabiskan waktu di air.

Ular ini memiliki reputasi sebagai ular raksasa yang mengerikan dan disebut-sebut sebagai ular pemangsa manusia, walaupun belum ada bukti kuat hingga saat ini. Hal tersebut dipicu, salah satunya, karena kepopuleran film Hollywood berjudul “Anaconda” yang rilis tahun 1997.