sudut-istana

Presiden Resmikan Terminal Baru di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya

Oleh: Rini Hairani Editor: 10 May 2020 - 11:58 kbrn-pusat

KBRN, Tasikmalaya : Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).

Menurut Jokowi, peresmian terminal penumpang itu dilakukan karena Bandara Wiriadinata akan menambah jadwal penerbangan. Saat ini, bandara tersebut baru memberangkatkan penerbangan komersial untuk maskapai penerbangan Wings Air.

“Maret nanti akan ada tambahan satu penerbangan,” kata Jokowi. 

Penerbangan tambahan itu rencananya adalah penerbangan dengan tujuan Jakarta. Kemungkinan, penerbangan itu juga akan transit di Bandung sehingga dapat lebih memudahkan akses antara Tasikmalaya, Bandung, dan Jakarta.

Jokowi memerintahkan agar maskapai Garuda melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Tasikmalaya. Menurut dia, permintaan pasar menghendaki adanya penambahan penerbangan di Bandara Wiriadinata.

"Saya akan perintah lagi. Ya sudah tambah satu (penerbangan) karena kelihatannya pasarnya menghendaki itu," katanya. 

Jokowi menerangkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengusulkan Bandara Wiridinata bisa memberangkatkan penerbangan menuju Jakarta-Bandung-Tasikmalaya.

"Usulan Pak Guberbur, mungkin bisa aja yang satu lewat Bandung, Jakarta-Bandung-Tasik, Tasik-Bandung-Jakarta. (Sementara) yang satu langsung," katanya.

Adapun menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, maskapai yang sudah konfirmasi akan melakukan penerbangan dari dan ke bandara ini dalam waktu dekat adalah Garuda Indonesia yang akan membuka penerbangan Tasikmalaya - Bandung - Jakarta (Halim PK) berselang-seling dengan rute  Tasikmalaya - Jakarta (Halim PK). Selain itu maskapai Citilink juga sudah melakukan penjajagan.

"Tasikmalaya itu suatu kota yang mempunyai banyak potensi. Termasuk kerajinan bordir yang sudah mendunia. Presiden juga berpesan bahwa bandara Wiriadinata harus dikembangkan karena daerahnya potensial. Konektivitas pada daerah-daerah yang potensial adalah suatu keharusan," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Sementara itu Dirjen Hubud Polana B. Pramesti juga menyatakan bahwa bandara sudah siap untuk melayani penerbangan tambahan dari maskapai penerbangan.

"Kami sudah melakukan pengembangan baik dari sisi udara maupun sisi darat sehingga keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan di bandara ini meningkat. Dari sisi udara, dilakukan perpanjangan runway menjadi 1600m sehingga pesawat ATR 72 bisa beroperasi penuh di bandara ini. Sedangkan untuk keamanan dan pelayanan, kami sudah membuat gedung terminal baru berukuran 1.100 m² yang bisa menampung pergerakan 150 penumpang per hari," ujar Polana.

Menurut Polana, Ditjen Hubud juga masih akan melakukan pengembangan di tahun ini. Seperti misalnya untuk menambah dan memperbarui peralatan di terminal, memperbarui pagar bandara dan yang lainnya. Pengembangan bandara ini untuk mengakomodasi antusiasme masyarakat  yang menggunakan jasa transportasi udara di Tasikmalaya dan daerah sekitarnya.

"Bandara itu pintu gerbang bagi daerah sehingga ekonomi  di daerah tersebut bisa berkembang. Begitu pula di Tasikmalaya, Bandara Wiriadinata ini sangat diperlukan mengingat jarak tempuh dari Jakarta sekitar 7 jam dan dari Bandung sekitar 3-4 jam jalan darat," ujarnya lagi.

Setelah dikembangkan sepanjang tahun 2018, Bandar udara Wiriadinata yang terletak di kota Tasikmalaya kini terlihat megah dan modern. Tidak saja dari sisi darat seperti bangunan terminal dan lanskapnya, tapi juga sisi udara seperti runway, taxiway dan apron.

Bandara yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Satuan Pelaksana dari UPBU Bandara Cakrabuwana  Cirebon ini pun siap berperan serta lebih untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah Jawa Barat bagian selatan seperti industri, pariwisata dan lainnya.

Selama tahun 2018, penumpang yang berangkat dari bandara ini sebanyak 22.496 penumpang menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi. Dengan demikian rata-rata tingkat keterisiannya  mencapai 85 persen tiap hari.