info-haji-2022

Sudah 667 JCH Melakukan Rekam Biometrik

Oleh: Tongkulem Siregar Editor: 10 May 2020 - 11:56 kbrn-pusat
KBRN, Pekanbaru : Selama ini, rekam biometrik untuk keperluan pembuatan visa umrah dan haji hanya dilakukan begitu para jemaah mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Prosesnya pun tidak berlangsung lama karena hanya membutuhkan waktu 5 menit saja. Tetapi sejak diberlakukannya sekitar Oktober 2018, proses rekam biometrik itu dipindahkan ke negara-negara asal jemaah haji dan umrah. Termasuk Jamaah Indonesia, khususnya Riau. Tercatat baru 667 JCH yang melakukan peremakan.

Kepala Bidang Penyelenggaran Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Riau, Erizon Efendi membenarkan hal itu saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (27/3/2019). 

Erizon mengatakan untuk kebijakan baru tentang perekaman biometrik yang dilakukan di Riau, awalnya dipusatkan di Adi Sucipto akhirnya Kanwil Kemenag Riau berupaya agar dilakukan di Aula Kemenag Riau, sehingga dapat memudahkan calon jemaah haji sekaligus kenyamanan mengingat tempatnya yang cukup luas. 

"Alhamdulillah itu berhasil dan bisa memberikan kenyamanan pada jamaah. eski sudah berlangsung selama sepekan hingga hari ini, namun masih dikeluhkan layanan terutama fasilitas alat perekam yang masih minim. VFS Tasheel hanya bisa melakukan 200 perekaman dalam satu hari, karena itu kita mengkhawatirkan tidak bisa selesai sesuai dengan batas akhir waktu yang ditentukan. Mereka juga tadinya berjanji menambah dua titik layanan lagi, tapi belum juga terwujud, sementara akhir April ini perekaman harus sudah selesai," ungkapnya.

Erizon berharap stakeholder dan KBIH di kabupaten/kota bisa memberikan informasi dan pengertian kepada jamaahnya terkait kendala kendala dari kebijakan Pemerintahan Arab Saudi yang harus dijalani di Indonesia.

“Kita harus tunduk dengan aturan ini, sepanjang kita bisa berkoordinasi syukur syukur layanan terbaik kepada jamaah bisa diakomodir mereka, namun karena alasan keterbatasan anggaran dan SDM operator pihak VFS Tasheel tidak mudah mewujudkan usulan kami terkait perangkat dan titik layanan rekam biometrik," lanjutnya.

Tercatat sampai hari ini, total jamaah yang telah melakukan perekaman sebanyak 667 JCH. Sementara yang sudah diusulkan dan di entri ke Indohaj sebanyak 4117 JCH dan yang sudah disetujui oleh Indohaj itu sebanyak 2.115. 

“Artinya waktu yang sudah dilalui selama sepekan ini, sudah mencapai 600 jamaah, maka sekarang akan kita usulkan ke pihak VFS Tasheel rata rata 200 perhari. Walaupun permintaan dari jamaah 250, namun yang bisa diselesaikan dalam 1 hari maksimal hanya 200 CJH saja,” jelas Erizon.

Diperkirakan butuh waktu selama 25 hari untuk perekaman yang dilakukan sebanyak 200 perhari, ini masih bulan Maret, masih ada waktu. 

“Untuk melakukan rekam Biometrik tak semudah yang kita bayangkan, data jamaah harus kita entri dulu, setelah disetujui oleh VFS Tasheel baru kemudian dikirim jadwalnya via email, baru bisa kita memanggil jamaah," urainya lagi.