sigap

Densus 88 Geledah 3 Rumah di Bandung Barat dan Amankan Seorang Terduga Teroris

Oleh: Amelia Hastuti Editor: Syarif Hasan Salampessy 10 May 2020 - 11:55 kbrn-pusat
KBRN, Padalarang : Sejumlah rumah diduga ditempati oleh terduga teroris kelompok Jemaah Ansharut Daulay di Kabupaten Bandung Barat di geledah oleh Tim Densus 88 Anti Teros Mabes Polri, dengan dibantu petugas dari Polres Cimahi, Jumat (5/4/2019).

Rumah pertama milik W di Gang Hegarwangi, RT 02/17, Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar; kemudian di rumah AI di Kampung Ranca Blok Carik, RT 3/2, Desa Batujajar Barat, Kecamatan Batujajar; dan DN di Kampung Legok Nangka RT 02/09, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang.

Informasi yang dikumpulkan RRI sejak petang tadi menyimpulkan, dari ketiga rumah tersebut, petugas menemukan buku-buku bertemakan jihad dan radikalisme, senjata tajam, hp, laptop, dua buah tas rangsel berisikan pakaian bekas latihan, tenda, dan beberapa identitas KTP. 

Penggeledahan tersebut dilakukan Tim Densus 88 dalam tiga tahap secara maraton sejak pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB, sehingga banyak warga yang merasa kaget karena mereka tinggal disekitar teroris.

"Iya saya kaget, melihat banyak polisi. Dari pagi mereka melakukan penggeledahan,” ujar Rosita(45) saat ditemui RRI disekitar lokasi penggeledahan di Cempaka Mekar Padalarang.

Penggeledahan ini merupakan pengembangan dari telah ditangkapnya terduga teroris SHC (44) di Kampung Cibungur RT 02/11, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat,Kamis (4/4/2019). 

Tim Densus 88 juga mengamankan terduga teroris lainnya berinisial DN di Kampung Legok Nangka RT 02/09, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Sama seperti SHC yang melakukan perlawanan dan sempat melukai empat petugas dengan pisau, DN juga saat akan ditangkap melawan ke petugas. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi ojeg online itu diringkus sekitar pukul 08.00 WIB sekitar 150 meter dari rumahnya ketika hendak membeli air isi ulang. Dia sempat melakukan perlawanan, sebelum akhirnya diambil tindakan tegas dengan melumpuhkannya. 

Heri, salah seorang kerabat dari DN menyebutkan, sebelum penangkapan terjadi dirinya mendapatkan infromasi ada aparat yang datang ke wilayahnya sekitar dua minggu lalu. Namun, dia tidak mengetahui siapa yang sedang dituju atau menjadi target operasi dari Tim Densus 88. 

“Saya tidak menyangka bila yang menjadi target adalah salah seorang saudara saya, sebelum akhirnya melihat dia dibawa petugas,” ungkapnya.

"Densus udah dua minggu ke belakang datang ke sini. Ada DPO (daftar pencarian orang) katanya. Saya gak tau siapa, dan gak curiga apa-apa," ujarnya.

Sandi (35) tetangga DN mengatakan, saat kejadian ia melihat DN menggunakan sepeda motor dari arah rumahnya sambil membawa galon. Sepulangnya dari warung, petugas kemudian menyergapnya di perjalanan. 

“Sebelum penangkapan, saya melihat beberapa sepeda motor, mungkin milik petugas berpakaian preman yang disiagakan untuk mengantisipasi pelaku kabur.” ujarnya.

Bahkan menurutnya, DN sempat melawan sejumlah petugas saatmenangkapnya, dan melihat ada petugas yang lengannya berdarah.