Masjid Baiturahman Biak Simpan Mushaf Al Quran Akbar dari Timur Indonesia

Oleh: Rahmawati Pinontoan Editor: 10 May 2020 - 11:52

KBRN, Biak: Masjid Agung Baiturahman Biak memiliki lima pintu masuk menuju areal shalat,dan jika kita masuk melalui pintu  dari arah timur maka pandangan kita akan tertuju pada bangunan kaca berbentuk kubah berwarna keemasan. Di situ terletak  Al Quran berukuran raksasa yang tersimpan di dalam Masjid yang menjadi salah satu daya tarik jamaah, khususnya yang baru pertama kali melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Agung Baiturrahman Biak yang terletak di Jalan Achmad Yani, Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor,Provinsi Papua, yang juga menjadi masjid terbesar dan megah di Biak Numfor.

Masjid Agung Baiturrahman Biak selama bulan Ramadhan menjadi pilihan umat muslim melaksanakan ibadahn mulai shalat lima waktu ,shalat tarawih,tadarus atau melakukan i’tikaf,dan sore itu usai shalat ashar ,saya menjumpai anak-anak maupun orang dewasa yang sedang melihat mushaf Al Quran raksasa yang berukuran 120x90x20 cm dengan berat mencapai 270 kilogram. Berhadapandengan letak Mushaf Al Quran,terdapat data Mushaf Al Quran Akbar,mulai dari ukuran hingga bahan pembuatannya.

“Saya baru pertama kali melihat dari dekat Mushaf Al Quran raksasa ini, dan  sangat  takjub juga melihat keindahan tulisan tangan pembuatnya,dan ini menjadi sesuatu yang berharga bukan hanya umat muslim namun juga warag Biak Numfor karena dapat dijadikan salah satu wisata religi,” tutur ibu Rahmania yang baru bertugas selama sebulan di Biak.

Sementara Tia, pelajar kelas VIII SMP negeri 2 Biak Kota mengungkapkan betapa bangga menjadi orang Biak yang memiliki Mushaf Al Quran akbar yang dapat menharumkan nama Biak Numfor hingga keluar Papua.

“Senang dan bangga ya,setiap jamaha bisa melihat Mushaf Al Quran ini dan ini tidak semua daerah memilikinya, ini juga menjadi motivasi bagi kami anak muda khususnya muslim di Biak untuk rajin membaca Al Quran sebagai pedoman hidup,” ujar Tia didampingi salah seorang teman sekolahnya.

Mushaf Al Quran tersebut, menurut H.Andi Firman Masjid, mantan Ketua PHBI Biak Numfor  yang juga selaku inisiator, proses pembuatan mushaf Al Quran selama 10 bulan di Pangkep  Sulawesi Selatan, itu,saat Kabupaten Biak Numfor menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Papua tahun2012. Keberadaaan Mushaf Al Quran raksasan itu  sebagai wujud toleransi umat beragama di Kabupaten Biak Numfor. 

“Mushaf Al Quran Akbar iniditahun 2012 adalah Al Quran terbesar ke tiga di wilayah timur Indonesia,dan proses pembuatannya selama 10 bulan di Pondok Pesantren Ar Rahman DDI Galla Raya Mandalle Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan menggunakan bahan baik kertas dan cat  kualitas terbaik,” ujar Andi Firman Madjadi.

“Awalnya akan dibuat kaligrafi di beberapa titik di dalam masjid namun selanjutnya diusulkan untuk pembuatan Mushaf Al Quran Akbar yang menjadi ikon saat pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Papua tahun 2012 di Kabupaten Biak Numfor dan pembuatan mushaf tersebut mendapat dukungan dari Pemda Biak Numfor ,Bupati Biak Numfor saat itu Yusuf Melianus Maryen dan Ketau DPRD Biak Numfor yang juga selaku Ketau Panitia MTQ Tingkat Provinsi Papua, Alm.Nehemia Wospakrik,” ungkapnya.

“MTQ saat itu juga wujud kebersamaan,toleransi antar umat beragama di Kabupaten Biak Numfor maupun Papua pada umumnya, karena Ketua Panitia MTQ kala itu,Alm.Nehemia Wopakrik beraham nasrani,dan inilah cerminan tingginya rasa kebersamaan,persatuan dan toleransi,” kata Andi Firman Madjdi.

MTQ Tingkat Provinsi di tahun 2012 lalu, ditandai dengan pembukaan Mushaf Al Quran akbar dan  Qori internasional terbaik I di Iran,H.Mumin Aenul Mubaroq.Mushaf Al Quran akbar itu menajdi ikon yang tidak terlupakan dan berkesan bagi para kafilah dari 28 Kabupaten kota di Provinsi Papua, selain itu,sebagai sejarah bagi Kabupaten Biak Numfor yang mampu menjadi juara umum MTQ Tingkat Provinsi.

Keberadaan mushaf Al Quran akbar di Masjid Agung Baiturrahman Biak, hingga kini tetap menyedot perhatian jamaah. Sebagai Ketua takmir Masjid.H,Husen Tamher mengungkapkan pihaknya tetap merawat dengan baik meski menjadi tanggung jawab LPTQ setempat.

“Hampir setiap hari ada jamaah  yang bertanya kepada kami atau sekedar melihat dari dekat Mushaf Al Quran Akbar ,biasanya jamaah yang baru di Biak yang bertugas atau dinas di Biak,sedangkan untuk perawatan Mushaf Al Qurn ini tetap kami lakukan meski ini sebagai titipan dari LPTQ namun tetap kami jaga dan rawat dengan baik,” ungkap H.Husen Tamher.

Masjid Agung Baiturrahman Biak  yang mampu menampung puluhan ribu umat muslim,yang keberadaannya sejak tahun 60an, pernah luluh lantak menajdi korban bencana gempa bumi 8 SR di tahun 1996 dan membutuhkan waktu lebih 10 tahun hingga masjid ini kembali kokoh berdiri kembali dan terlihat  megah di tengah kota Karang Panas Biak.

Ini menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan perjalanan wisata religi ke timur Indonesia, di Biak Papua,dengan mengunjungi Masjid Agung Baiturrahman dan  melihat secara langsung Mushaf Al Quran Akbar.