info-publik

Jahit Bendera Merah Putih 120 Meter, Cara Tahanan LP Wanita Malang Rayakan Kemerdekaan RI

Oleh: Hanum Oktavia Editor: 10 May 2020 - 11:47 kbrn-pusat

KBRN, Malang: Eka Diana, salah seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Kelas II Sukun, Kota Malang tampak serius menjahit kain berwarna merah dan putih. Ia dan 19 rekannya kini tengah menyelesaikan karya jahitan berupa bendera merah putih sepanjang 120 meter. Nantinya bendera merah putih tersebut akan dipasang di gerbang dan halaman LP Wanita Sukun sebagai bentuk perayaan HUT RI ke-74.

Meski berada di dalam lapas, warga binaan ini pun tak ingin melewatkan euforia perayaan hari kemerdekaan seperti masyarakat pada umumnya. Eka sendiri ditahan lantaran kasus penyalahgunaan narkoba, sehingga ia divonis dengan masa hukuman 12 tahun penjara. "Kita memang sedang tidak merdeka karena berada di dalam lapas, tetapi kita juga ingin merayakan kemerdekaan dengan cara menjahit bendera ini," tutur Eka di sela kegiatan menjahitnya.

Wanita 27 tahun ini mengaku bangga bisa turut berkontribusi merayakan hari kemerdekaan di dalam lapas. Bagi Eka, tak ada kesulitan yang berarti ketika menyelesaikan karya bendera sepanjang 120 meter ini. "Kesulitan tidak ada, karena kita saling membantu dan kerjasama. Harapan saya di hari kemerdekaan tahun ini, Indonesia menjadi lebih baik lagi," kata wanita asal Bandung ini. 

Kepala LP Wanita Sukun, Ika Yusanti mengatakan, kegiatan menjahit bendera ini memang sengaja dilakukan untuk membangkitkan rasa nasionalisme warga binaan. "Selain tumbuh nasionalisme juga tumbuhkan semangat mereka untuk berkarya," ungkap Ika.

Selain menjahit bendera, pihaknya juga menggelar kegiatan menghias lingkungan dan blok tahanan. Hal itu dilakukan sebagai rangkaian kegiatan merayakan peringatan hari kemerdekaan RI. "Kami ingin mengajak warga binaan ikut merasakan euforia kemerdekaan, meski berada di kondisi yang terbatas karena di dalam tahanan. Jadi perayaan kemerdekaan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang berada di luar lapas," ujar Ika. 

Kegiatan pelatihan menjahit ini, sambung Ika, sebenarnya merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan warga binaan. Selain kursus menjahit, ada kegiatan lain seperti merajut, kursus memasak, kursus membuat kue, serta membuat kerajinan tangan lainnya. Dengan sejumlah pelatihan itu, diharapkan warga binaan bisa memiliki keterampilan lebih ketika mereka telah bebas dari lapas.