info-publik

Adistyana Ciptakan Metodologi Pengajaran Seni Tari Disabilitas

Oleh: Ruslan Efendi Editor: 10 May 2020 - 11:47 kbrn-pusat

KBRN, Subang : Adistyana Pitaloka S.Pd, mewakili Jawa Barat di tingkat Nasional sebagai Pemuda Pelopor, yang berhasil menciptakan metodologi pengajaran seni tari terhadap anak disabilitas

Sebelumnya Adistyana berhasil meraih juara I sebagai Pemuda Pelopor tingkat Jawa Barat pada Juli 2019 lalu, yang mampu menyisihkan Pemuda Pelopor dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Meski sedang hamil, Adistyana mampu menciptakan metodologi pengajaran seni tari untuk anak disabilitas. Menurutnya, metodologi pengajaran seni tari untuk anak disabilitas itu, terinfirasi atas keprihatinannya terhadap anak disabilitas, yang memiliki potensi seni dalam diri anak disabilitas, khususnya seni tari.Tetapi tidak ada satupun metode untuk menyampaikan pengajaran seni tari tersebut kepada anak disabilitas.

"Alhamdulillah, apa yang saya ciptakan ini, bisa bermanfaat bagi anak disabilitas, yang memiliki potensi seni tari, khususnya yang tuna rungu, tuna netra dan tuna wicara, mereka sekarang bisa belajar dan mengembangkan bakatnya, dengan metodologi pengajaran seni tari bagi anak disabikitas," ujar Adistyana kepada Wartawan di Subang, Kamis (15/8/2019).

Adistyana mengaku, awal mendapatkan ide menciptakan metodologi pengajaran seni tari anak disabilitas ini, dirintis sejak tahun 2015 lalu, hingga bisa diaplikasikan pada tahun 2019 ini.

"Sejak tahun 2015 lalu saya mulai berpikir, bagaimana bisa mengembangkan anak disabilitas yang memiliki potensi nari, tetapi mereka sulit mencerna pembelajaran seni tari dari para pengajarnya, dan hasil penelitian selama 3 tahun, akhirnya di tahun ke 4 tahun 2019 ini, bisa diimplemengasikan," imbuhnya.

Keberhasilannya ini kata Adistyana, berkat dukungan dari Bidang Kepemudaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Subang, yang terus mensuport hingga menjadi Juara I tingkat Jabar.

"Keberhasilan ini, berkat dukungan dari Bidang Kepemudaan Disparpora Kabupaten Subang khususnya, terlebih suport dari Bidang Kepemudaan diberukan kepada saya, agar membawa nama harum Subang dan Jawa Barat di tingkat nasional," tegas Adistyana.

Ia berharap, hasil karyanya itu, bisa diadopsi oleh seluruh pengajar dan pendidik anak disabilitas, baik di Subang, Jawa Barat, maupun nasional, bahkan dunia internasional, guna pemberdayaan anak disabilitas oleh pemerintah.

"Saya berharap, apa yang sudah saya ciptakan, mampu berkontribusi bagi anak disabilitas di dunia internasional, untuk berkarya seni, melalui metedologi pengajaran seni tari," terangnya.

Adistyana menambahkan, apa yang diciptakannya itu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah, terkait hak paten metodologi pengajaran seni tari bagi anak disabilitas.

"Semoga saja apa yang sudah saya ciptakan ini, mendapatkan perhatian dari pemerintah, untuk mendapatkan pengakuan dari UNISCO, sebagai hak paten metodologi pengajaran seni tari bagi anak disabilitas," pungkas Adistyana.