info-publik

Fery Irawan, Pegiat Literasi Bagi Anak-anak Pinggiran Sungai Rungan

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:47 kbrn-pusat

KBRN, Palangka Raya : Anak-anak di Kelurahan Petuk Katimpun, Palangka Raya rata-rata tidak mengenyam pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi inilah yang memanggil salah seorang pemuda bernama Fery Irawan untuk mengabdi di tanah kelahirannya.

Sarjana Pendidikan dari Universitas Palangka Raya ini menginvestasikan waktunya untuk membangun minat baca anak-anak di kampungnya. Meski tawaran kerja berdatangan selepas lulus sarjana, Fery membulatkan niatnya untuk melakukan sesuatu bagi kampung halamannya. 

Tujuh tahun lalu, Fery mulai bergerak di kampungnya yang terletak di pinggir Sungai Rungan. Pria kelahiran 5 Oktober 1991 ini berjalan sambil membawa ransel berisi buku-buku untuk dibaca anak-anak di kampungnya.

Selain mendorong anak-anak ini agar gemar membaca, Ferry memotivasi mereka untuk sekolah bahkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

“Salah satu motivasi kami untuk mendirikan baca ini karena kami merasa miris hati meliat pendidikan yang saat ini. Karena anak-anak di Petuk Katimpun ini rata-rata tidak memiliki sekolah tinggi karena salah satu faktonya adalah faktor ekonomi dan juga faktor pola pikir. Mereka berpikir untuk apa sekolah tinggi-tinggi toh nggak ada gunanya juga, gak bisa jadi PNS, gak bisa jadi presiden,” tuturnya kepada RRI pada Sabtu (17/8/2019).

Dengan tekad dan kemauan, sarjana pertama dari Petuk Katimpun ini, tiga tahun kemudian mendirikan rumah baca di kampungnya. Di rumah baca yang juga diberi nama Ransel Buku ini, sekitar 40-50 anak aktif belajar baik ilmu pengetahuan, bahasa Inggris, maupun kesenian tari tradisional.

Putra dari pasangan Iyul dan Unyang, warga asli keturunan Dayak ini punya keyakinan bahwa apa yang ia perjuangkan melalui Ransel Buku tidak akan sia-sia.

“Kami yakin dengan adanya ransel buku ini yang pasti dapat merubah anak-anak y ang dulunya tingkat pernikahan dini itu sangat tinggi di petuk katimpun ini dan ke depannya tingkat pernikahan dini itu semakin menghilang dan juga anak-anak tadi akan lebih sekolahnya lebih meningkat dan bisa memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Karena dedikasinya, Fery pernah meraih penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Fery menjadi juara nasional Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan tahun 2017. Namun baginya, prestasi itu bukan tujuannya.

Fery berharap Ransel Buku dapat terus berjalan. Fery meyakini pendidikan di kampungnya akan lebih maju jika ada sinergi yang baik dari pemerintah, swasta, dan orang-orang yang peduli masa depan penerus bangsa.

Bagi Fery, Sumber Daya Manusia unggul untuk menjadikan Indonesia yang maju bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil. Namun langkah-langkah tersebut harus diteruskan dengan semangat kebersamaan sambil menatap masa depan pendidikan yang maju bagi anak Indonesia.