kuliner-nusantara

Pelecing, Beberok dan Kolak Pisang tampil di Simposium APGN

Oleh: Hayatun Sofian Editor: 10 May 2020 - 11:45 kbrn-pusat

KBRN, Mataram : Keberhasilan penyelenggaraan Symposium Internasional Asia Pasifik Geopark Network (APGN)  ke 6 Tahun 2019 ini bukan hanya diukur dari kemampuan tuan rumah memanage berbagai event yang menjadi rangkaian kegiatan symposium ini, tetapi lebih dari itu.

Kegiatan ini menjadi sarana yang tepat untuk makin memperkenalkan budaya, potensi wisata, dan khasanah lainnya.

Seperti di even symposium kali ini, tuan rumah tidak ingin ketinggalan memperkenalkan masakan tradisionalnya antara lain pelecing kangkung, beberok dan kolak pisang.

Bagi tamu yang berasal dari dalam negeri, tentu tidak akan asing dengan jenis makanan tersebut, tetapi bagi tamu luar negeri, terutama agi yang pertama kali ke Indonesia, menjadi perhatian tersendiri.

Salah seorang tamu yang bertanya ke petugas di restoran terkat dengan makan tersebut terlihat piawai menjelaskan tentang jenis, bahan-bahannya bahkan tentang rasanya.

Sempat muncul tawa kecil dari grup Indonesia pada saat ada yang menyebut pelecing dengan sebutan “pelecaing kengkung”.

Namun segera ditambahkan oleh peserta lainnya bahwa itu semacam tradisional salad, namun dengan rasa pedas Lombok sebagai rasanya.

Terlihat peserta menikmati sajian makan siang yang disiapkan oleh Hotel yang merupakan perpaduan antara makanan internasional dan tradisional. Ditambah dengan suara air di kolam renang, deburan ombak dan pemandangan yang indah di depaan restoran membuat suasana makan siang pun menjadi lebih bermakna.

Selain disuguhkan masakan tradisonal, para pserta juga sangat terpersona dengan tabuhan gendang beleq.

Penampilan para penabuh gendang ini pun memukau perhatian para tamu undangan yang berasal dari berbagai negara tersebut. Disambut gendang beleq dilanjutkan dengan pengalungan bunga merupakan tradisi khas NTB  untuk menyambut para tamu undangan yang berkunjung di NTB khususnya di pulau Lombok. 

“Kesenian musik tradisional dengan iringan tarian itu dilakoni para pemain dengan penuh khidmat. Nampak para delegasi negara  yang berasal dari belahan dunia, sangat terpukau menyaksikan persembahan musik selamat datang itu,” kata Bupati Lombok Utara Haji Najmul Akhyar, Minggu (1/9/2019). 

“Kesenian ini disuguhkan saat para delegasi negara peserta 6th APGN Symposium 2019 memasuki kawasan wisata gili terawangan setelah sebelumnya menyeberangi lautan dari titik penyeberangan awal di Teluk Nare,” tambahnya.

Menurut pengakuan salah satu peserta yang berasal dari mesir, hal seperti ini merupakan yang paling berkesan baginya, penyambutan dengan keramahan, serta dimanjakan dengan indahnya destinasi wisata gili terawangan,yang merupakan salah satu pilihan lokasi tepat untuk event internasional sekelas APGN.

Gili terawangan sendiri dibawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah,merupakan salah satu destinasi wisata yang masuk dalam program unggulan 99 Desa Wisata, yang beberapa bulan lalu resmi dilaunching oleh Kemendes-PDT bersama pemda NTB.