info-publik

Hari Radio ke 74, Wakapolda Jatim : Kita Masih Perlu Radio

Oleh: Anik Hasanah Editor: 10 May 2020 - 11:45 kbrn-pusat
KBRN, Surabaya : Tidak terasa, hari lahirnya siaran radio, akan memasuki usia ke 74 pada 11 September 2019. Seusia dengan hari Kemerdekaan RI, tentu bukan usia yang muda bagi sebuah lembaga penyiaran. 

Perubahan zaman, menjadi tantangan tersendiri bagi radio, untuk bisa menjadi media pilihan ditengah gempuran media sosial yang sangat masif. Jika dulu radio hanya menjadi media informasi, kini sudah mengikuti perkembangan, menjadi media hiburan serta kebudayaan. 

Lalu, bagaimana sebuah radio tetap menjadi pilihan pendengarnya? Salah satunya adalah Brigjen Pol Toni Harmanto. Jenderal bintang satu di jajaran Polda Jatim ini menilai, bahwa radio masih sangat dibutuhkan, karena bisa fleksibel untuk dinikmati dimanapun dan kapanpun.

"Saya berfikir, radio ya. Radio sama halnya dengan mungkin juga dengan media televisi, hanya mungkin tidak tampak dari visualisasinya. Dan penyampaian informasi informasi salah satunya dari dulu sampai sekarang pun, kita masih perlu radio, karena di kendaraan yang kita gunakan, barangkali kadang kita tidak sempat melihat visual televisi, tapi kita cukup mendengar dengan radio," ujarnya, Senin (2/9/2019).

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) Jawa Timur ini mengatakan, radio masih sangat berguna untuk memberikan informasi dan hiburan. 

"Ini yang sampai sekarang radio masih sangat berguna bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama dalam khususnya memberikan informasi hiburan dan sebagainya," tambahnya. 

Brigjen Pol Toni mengaku, hampir setiap hari, sepanjang waktu, tidak pernah melewatkan untuk mendengarkan radio. Mulai dari bangun tidur hendak sholat subuh, hingga menemani aktifitas kerja kesehariannya, selalu ditemani radio. 

"Saya dari mulai Subuh, mau ke masjid itu sudah setel radio, kemudian selesai dari masjid juga saya mendengar radio, dan kadang masuk di kantor pun saya mendengar radio sampai dengan sambil bekerja untuk itu," tuturnya. 

Apapun yang disajikan siaran radio, lanjut Wakapolda Jatim ini, dinikmatinya dengan santai. Seperti siaran keagamaan tiap jelang subuh, kemudian informasi yang disampaikan penyiar, hingga musik sebagai selingan hiburan. 

"Jelas pasti kalau menjelang subuh sampai dengan setelah subuh, tausiah sausiah agama. Kalau setelah itu barangkali tentu informasi-informasi berita yang update terkini, kemudian mungkin diselingi dengan musik lah sedikit menentramkan hati barangkali," tutupnya sembari tersenyum. 

Dirgahayu Radio Republik Indonesia ke 74 tahun 2019. Sekali di udara, tetap di udara.