kuliner-nusantara

Kuliner Tradisional Menu Utama Toko Kue Binaan Iwapi NTB

Oleh: Hayatun Sofian Editor: 10 May 2020 - 11:45 kbrn-pusat
KBRN, Mataram : Makanan tradisional masyarakat Lombok menjadi menu utama yang disuguhkan oleh Toko Kue Tradisional Oleh-Oleh Khas NTB Produksi UMKM Binaan Iwapi NTB.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) provinsi Nusa Tenggara Barat Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan, konsep jajanan dan makanan tradisional ini adalah inovasi yang sangat tepat untuk disuguhkan kepada masyarakat.

"Ada cerorot, gurasak, bantal dan lainnya. Karena  konsep saya inginnya lebih banyak makanan - makanan tradisional yang sudah langka dan sudah terlupakan. Tapi menu utama kita adalah topat sebur yang berisi ketupat, sayur yang disiram dengan kuah telur, ayam dan tempe. Kayak lontong sayur orang Jawa, tapi kita punya urap " katanya, Rabu (4/9/2019).

Ia mengakui, jika kuliner ini hasil karya UMKM binaan Iwapi NTB yang ditampung di toko kue tradisional binaan Iwapi NTB.

"Hargapun tidak mahal sebab kita tidak mencari keuntungan tetapi menyiapkan wadah teman - teman UMKM yang makanan dan kuenya lebih refresentatif," urainya.

Pelaku UMKM yang terlibat mencapi 27 UMKM dengan berbagai produknya baik kue kering, sambal dan makanan tradisional.

Yang cukup menarik dan menjadi minuman spesial yakni tuak manis yang merupakan air yang dihasilkan dari pohon nira.

Diyah Ratu Ganefi menjelaskan bahwa tuak manis ini menjadi trend atau iconnya.

"Kita menyuguhkan tauk manis. Nah itu yang menjadi trendnya disini dan minuman ini hari ini habis hari itu juga selesai. Jadi tidak ada yang menginap, tidak dicampur - campur. Kalau hari ini bisa menurunkan 3 botol maka itu yang kita habiskan," paparnya.

"Tuak manis ini minuman kita sejak kecil. Nah seiring waktu tuak manis ini tidak diproduksi secara besar - besaran dan hasiat tuak manis ini banyak sekali," tandasnya.

Toko kue tradisional ini juga mendukung program zero waste yang merupakan program unggulan pemerintah provinsi NTB.

Artinya tidak digunakan kantong plastik untuk disiapkan bagi para pengunjung.

"Misalnya habis belanja tidak ada diketemukan kantong plastik. Jadi ketika mereka belanja kita kasi kantong kertas yang ramah lingkungan," imbuhnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB Doktor Siti Rohmi Djalilah memberikan aprsiasi keberadaan toko kue tersebut karena tidak dilihat dari sisi komersial. Pasalnya dijadikan wadah untuk menampung produk UMKM yang ada.

"Jadi saya dukung betul karena untuk mengangkat teman - teman UMKM supaya pangsa pasarnya lebih luas," ucapnya.

Selain itu juga membantu program zero waste pemerintah dengan meminimalisir penggunaan plastik. Karena program ini tidak semudah membalikkan telapak tangan butuh sinergitas semua pihak dan butuh kesungguhan karena bicara cara pandang.

"Paham enggak kita bahwa plastik sudah sangat menjadi bahaya bagi seluruh kita di Indonesia dan seluruh dunia," tutupnya.