info-publik

Anak Tukang Permak Pakaian Juara Lomba Robotik Internasional

Oleh: Mulato Isha'an Editor: 10 May 2020 - 11:45 kbrn-pusat
KBRN Sragen: Prestasi membanggakan ditorehkan siswa MTs Negeri 8 Sragen, Muhammad Miftakhul Rizqi (14). Dia memperoleh penghargaan pada kompetisi robotik tingkat internasional di Thailand.

Kompetisi yang bertitel World Robot Games (WRG) itu merupakan ajang lomba robotika internasional yang diadakan setiap tahun. Kegiatan yang diselenggarakan di Bangkok Thailand ini diikuti oleh 1220 peserta dari 10 negara. Antara lain Thailand, Singapura, Philipina, Vietnam, China, Malaysia, Taiwan, Bhutan, Myanmar dan Indonesia.

WRG yang digelar selama tiga hari, Kamis-Sabtu 29-31 Agustus 2019 itu terbuka untuk umum, baik untuk bidang penelitian robotika, pendidikan dan teknologi. Sedangkan tema yang diusung adalah "Robotic at Home" yang mempromosikan dan mendorong penggunaan teknologi robot dalam rumah. 

Dalam lomba tersebut ada beberapa cabang lomba atau kategori lomba yang dipertandingkan diantaranya Sumo Robot, Line Tracing, Search Robot and Rescue MINI, Robot Rugby and Innovative, dan Line Tracing X-Treme.

Pada kompetisi robotik tersebut siswa MTsN 8 Sragen, M Miftahul Risqi yang mewakili Indonesia meraih penghargaan Performance Award untuk kategori Line Tracing Robort Extreme. Satu hal yang membanggakan karena dikategori Line Tracing Robot Extreme, Miftahul Risqi harus berkompetisi dengan peserta dewasa.

Kepala Sekolah MTsN 8 Sragen,Hj.Muawanatul Badriyah, mengaku sangat bangga dengan hasil siswa didiknya yang kembali membawa nama baik sekolah ke tingkat internasional.

“Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan dan terimakasih atas doa teman-teman semua, karena siswa kami berhasil meraih penghargaan pada kompetisi robotik tingkat internasional," kata Muawanatul, Kamis (5/9/2019). 

Sementara Muawanatul Badriyah menjelaskan, line tracing robot extreme adalah lomba line tracing robot yang memiliki jalur lintasan extreme alias sulit dilalui. Misalnya, tantangan melalui lintasan berbentuk roller coaster. Jika peserta tidak pandai memrogram robotnya maka resiko robotnya akan rusak karena jatuh dari ketinggian dengan kecepatan yang tinggi.

"Ini menunjukkan bahwa siswa madrasah di desa mampu berprestasi pada ajang yang membutuhkan kemampuan teknologi masa depan,” bebernya. 

Muhammad Miftakhul Rizqi anak dari Munandar (61) warga Dukuh Cengklik Rt 05 B, Rw 01 Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Munandar sehari hari bekerja sebagai tukang permak baju dan celana di pinggir jalan pasar tuban Kalioso - Karanganyar. 

Pada wartawan Muhammad Miftakhul Rizqi mengatakan dirinya senang bisa membuat bangga kedua orang tua dan nama sekolah di tingkat internasional.

"Allhamdulillah bisa membawa nama indonesia di tingkat internasional, awalnya sempat grogi juga dan kesulitan juga ada tapi allhamdulillah bisa saya lewati, saya jadi peserta termuda dan paling kecil disana," ungkapnya.