KBRN, Madinah: Kementerian Agama RI akan menyempurnakan pola manasik haji sebagai upaya peningkatan kualitas ibadah haji pada tahun depan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Penanggung Jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nizar Ali mengatakan, penyempurnaan pola manasik tersebut menjadi salah satu saran evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020.
“Tahun depan adalah tahun bimbingan ibadah. Maka sejak awal nanti pasca operasional haji ini kira-kira bulan depan akan kita umumkan nominatif jemaah haji tahun 2020, sehingga sejak awal sudah bisa dipetakan bimbingan manasik di tingkat kecamatan,” kata Nizar usai memimpin Rapat Exit Briefing PPIH Arab Saudi di Madinah, Sabtu (14/9/2019).
Dalam rapat tersebut, ada beberapa saran evaluasi untuk penyempurnaan pola manasik haji tahun depan. Antara lain akan dilakukan sepanjang tahun, berbasis regu dan rombongan, intensifikasi manasik di KUA Kecamatan dengan menyesuaikan pola penyusunan kloter, penyempurnaan kurikulum manasik haji dan menambah buku manasik bagi jemaah udzur, sakit dan lanjut usia.
“Basisnya juga akan kita perkuat dengan bimbingan manasik berbasis ketua rombongan dan ketua regu. Kalau ketua rombongannya itu kita back up penguasaan manasik, ini menjadi agen pembimbing untuk anggotanya yang 44 orang," ungkap Nizar.
Nizar menambahkan, demikian juga dengan pola manasik haji berbasis ketua regu, sehingga diharapkan jemaah dapat mandiri dan meminimalisir ketergantungan terhadap konsultan atau pembimbing ibadah.
“Materinya juga spesifik, misalkan bagaimana bimbingan manasik bagi jemaah usia lanjut. Selama ini kan hanya satu, padahal perlakuannya berbeda,” ujarnya.
Nizar mencontohkan, nantinya buku manasik untuk jemaah udzur, sakit dan lanjut usia akan diberikan keterangan. Misalnya saat lontar jumrah, jemaah disarankan untuk diwakilkan saja.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Penanggung Jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nizar Ali mengatakan, penyempurnaan pola manasik tersebut menjadi salah satu saran evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020.
“Tahun depan adalah tahun bimbingan ibadah. Maka sejak awal nanti pasca operasional haji ini kira-kira bulan depan akan kita umumkan nominatif jemaah haji tahun 2020, sehingga sejak awal sudah bisa dipetakan bimbingan manasik di tingkat kecamatan,” kata Nizar usai memimpin Rapat Exit Briefing PPIH Arab Saudi di Madinah, Sabtu (14/9/2019).
Dalam rapat tersebut, ada beberapa saran evaluasi untuk penyempurnaan pola manasik haji tahun depan. Antara lain akan dilakukan sepanjang tahun, berbasis regu dan rombongan, intensifikasi manasik di KUA Kecamatan dengan menyesuaikan pola penyusunan kloter, penyempurnaan kurikulum manasik haji dan menambah buku manasik bagi jemaah udzur, sakit dan lanjut usia.
“Basisnya juga akan kita perkuat dengan bimbingan manasik berbasis ketua rombongan dan ketua regu. Kalau ketua rombongannya itu kita back up penguasaan manasik, ini menjadi agen pembimbing untuk anggotanya yang 44 orang," ungkap Nizar.
Nizar menambahkan, demikian juga dengan pola manasik haji berbasis ketua regu, sehingga diharapkan jemaah dapat mandiri dan meminimalisir ketergantungan terhadap konsultan atau pembimbing ibadah.
“Materinya juga spesifik, misalkan bagaimana bimbingan manasik bagi jemaah usia lanjut. Selama ini kan hanya satu, padahal perlakuannya berbeda,” ujarnya.
Nizar mencontohkan, nantinya buku manasik untuk jemaah udzur, sakit dan lanjut usia akan diberikan keterangan. Misalnya saat lontar jumrah, jemaah disarankan untuk diwakilkan saja.
/8m5u1mfnmrvmvh4.jpeg)
