info-publik

Masjid dan Gereja di Kendari Bersanding, Bukti Kokohnya Persatuan dan Kerukunan Bangsa

Oleh: Gafar Editor: 10 May 2020 - 11:44 kbrn-pusat
KBRN, Kendari : Masjid Da’wah Wanita dan Gereja Pantekosta Bukit Zaitun di Kelurahan Dapu-Dapura Kecamatan Kandari yang letaknya saling berdempetan, merupakan bukti terpeliharanya kerukunan umat beragama di kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dua rumah ibadah yang dibangun sejak tahun 1950 itu, masih berdiri kokoh, bahkan terus diperbaharui, seiring bertambahnya jemaah melaksanakan ritual keagamaan sehari-hari.

Menurut pengakuan pengurus masjid da’wah wanita kota kendari Muh.Yusuf, meski bangunan masjid dan gereja  hanya terpisah tembok berjarak setengah meter, namun tidak menjadi halangan bagi umat muslim maupun nasrani, melaksanakan ritual ibadah sehari-hari.

“Sejak kedua rumah ibadah ini didirikan, kegiatan keagamaan jamaah masjid maupun gereja, berjalan sebagaimana biasa, tanpa terbesit perasaan saling terganggu, baik di bulan suci ramadhan maupun di hari hari besar keagamaan lainnya,” ungkap Muh. Yusuf, Sabtu (14/09/2019).

Pimpinan jemaat Gereja Pantekosta Bukit Zaitun Kendari, Pdt. David Agus Setiawan mengakui, masyarakat kota kendari sangat menjunjung tinggi nilai – nilai toleransi, terutama dalam kegiatan ibadah.

“Sejak dulu kami tetap harmonis dengan umat muslim, meski hanya dipisahkan sekat dinding, namun kerukunan dan saling menghargai dalam menjalankan ibadah, hingga kini terus terpelihara,”ujar Pdt. David Agus Setiawan.

Simbol toleransi umat beragama di kota Kendari, dengan berdirinya Masjid dan Gereja yang nyaris satu atap tersebut, juga diakui jemaah masjid Da’wah Wanita, H. Hasan Made Ali.

“Dulu, jika kami kekurangan air untuk berwudhu, kami diminta oleh pendeta untuk mengambil air di sumur Gereja. memang, setiap kendala yang dihadapi dalam kegiatan keagamaan, langsung teratasi, demi menciptakan suasana harmonis antara umat muslim dan nasrani,” cerita Hasan Made Ali.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sultra Abdul Hamid, terus berharap kepada seluruh masyarakat, senantiasa mempertahankan harmonisasi kerukunan umat beragama, yang hingga kini masih terpelihara.

“Sejauh ini, para tokoh lintas agama, juga rutin melakukan pertemuan maupun dialog, untuk menjalin keakraban demi terpeliharanya kerukunan umat beragama,” kata Abdul Hamid.

Kokohnya kerukunan hidup antar umat beragama di Kendari, tidak terlepas dari peran para tokoh agama, yang selalu mengajak umatnya mengkaji dan mendalami sumber-sumber ajaran agama.

Karena itu, kami juga meminta seluruh tokoh lintas agama, senantiasa mempertahankan nilai-nilai luhur kerukunan umat,” harap kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sultra, Abdul Kadir.

Kerukunan hidup beragama di kota kendari, sampai sekarang terus dilestarikan dan menjadi kekayaan bangsa yang harus dirawat. Banyaknya bangunan masjid dan gereja yang berdiri kokoh saling bersanding sejak puluhan tahun silam, menjadi bukti kekuatan dan kerukunan bangsa.