info-publik

Berawal dari Pesan Guru, Kyai Qodirun Bangun Ponpes

Oleh: Syamsudin Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:43 kbrn-pusat

KBRN, Semarang : Suara lantunan kitab suci Al Quran yang dibaca santri Pondok Pesantren Ponpes (ponpes) Al Hikmah di Jalan Pesantren Nomer 3 Kelurahan Pedurungan Lor Kecamatan Pedurungan Kota Semarang terdengar ketika kami mulai memasuki gerbang pondok. Dari halaman ponpes, terlihat beberapa santri putri saling membaca dan menyimak Al Quran. Kedatangan kami langsung disambut pengasuh ponpes, yakni Kyai Muhammad Qodirun. Kami juga langsung dipersilahkan duduk sambil menyodorkan beberapa makanan ringan dan teh hangat. 


Kepada RRI, Kyai kelahiran Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tersebut mengatakan ponpes Al Hikmah merupakan tempat bagi penghafal dan pendidik Al Quran. Diceritakan seusai menimba ilmu di Ponpes Futuhiyah Mranggen Kabupaten Demak Kyai Muslih Bin Abdurrahman selaku gurunya berpesan untuk mengajar Al Quran ditempat tinggalnya. 

“Dulu ketika boyong dari ponpes, Kyai saya berpesan agar mengajarkan agama kepada masyarakat sekitar meski alif ba ta (baca Al Quran), syukur – syukur jika santrinya banyak,” kenangnya, Sabtu (28/9/19).

Sekitar tahun 1989 setelah menikah dengan Nyai Nur Mardhiyah ia tinggal ditempat ponpesnya saat ini. Mengetahui Kyai Qodirun merupakan alumni ponpes, beberapa warga meminta diajarkan membaca Al Quran dan beberapa ilmu agama seperti tata cara shalat bersuci dan lain sebagainya. 

Melihat semakin banyaknya warga yang mengaji ditempatnya ia membangun bangunan kecil dibelakang rumahnya untuk santri putri yang ingin bermukim. Seiring berjalannya waktu saat ini ponpesnya berkembang dengan memiliki dua asrama putra – putri, masing – masing 4 lantai satu masjid dan satu gedung sekolah tingkat SMP. 

“Sekitar 2 tahun setelah tinggal disini, beberapa warga menitipkan anaknya untuk diajarkan agama. Awalnya hanya bangunan kecil untuk santri putri, lalu berkembang menerima santri putra dan kini mempunyai dua gedung untuk asrama putra-putri,” imbuhnya.

Terkait pendidikan yang diterapkan Kyai Qodirun menjelaskan kegiatan santri dimulai sejak waktu subuh hingga pukul 9 malam. Seusai shalat subuh para santri membaca Al Quran dengan disimak pengasuh dilanjutkan dengan persiapan ke sekolah formal disekitar ponpes. Setelah itu sore hingga malam hari para santri mengikuti pengajaran madrasah diniyah di ponpes. 

“Beberapa kitab yang diajarkan di ponpes yakni kitab tafsir Jalalain, Ihya Ulumudin, Al Hikam dan beberapa kitab salaf. Selain itu pelajaran yang diberikan saat madrasah yaitu nahwu, sharaf, ilmu tafsir dan beberapa ilmu untuk baca kita salaf, belum lagi pengajian kitab salaf yang digelar rutin untuk santri laju setiap jumat dan ahad pagi,"  jelasnya. 

Dengan sekitar 500 santri ditambah ribuan alumni, Kyai Qodirun berharap pesan Al Quran dapat menyebar ke masyarakat luas. Ia bercita – cita Al Quran dapat menjadi perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya jika hal itu tercapai Negara akan aman tentram dan sejahtera karena Al Quran merupakan rahmat kedamaian bagi manusia.