teknologi

Komitmen Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM Solar Semakin Kuat

Oleh: Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:43 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Masyarakat terus diedukasi agar mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari. Namun sebenarnya bukan hanya menghindari atau menghentikan penggunaan plastik saja, akan tetapi harus didorong pula bagaimana penanganan sampah plastik yang sudah terlanjur menjadi masalah lingkungan di seluruh dunia.

Untuk itu, Komunitas Get Plastic dengan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) serta didukung oleh European Union melakukan antisipasi permasalahan sampah plastik di sungai dengan sosialisasi sampah plastik diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas. Sejumlah aktivis lingkungan juga nampak antusias memungut sampah plastik yang nantinya diolah menjadi bahan bakar pada sosialisasi pengolahan sampah plastik di Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/10/2019).

Berbekal mesin pembakaran plastik GP007, yang sudah dimodifikasi secara teknologi sedemikian rupa, para aktivis Gerakan Tarik Plastik (Get Plastic) memasukkan semua sampah plastik yang berhasil mereka kumpulkan dari pinggiran sungai di Bogor ke dalam mesin tersebut. Setelah itu, mesin GP007 akan mengubah sampah-sampah plastik yang dimasukkan menjadi bahan bakar minyak jenis solar, dengan proses pengolahan otomatis.

Seperti diketahui sebelumnya, Sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-empat di dunia, Indonesia berada di posisi mengkhawatirkan sebagai negara produsen sampah plastik. Pada tahun 2016, Indonesia berada dalam peringkat ke-dua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut setelah China.

Butuh tindakan nyata untuk mengatasinya. Hal inilah yang memicu banyak pihak melalui berbagai upaya, baik komunitas maupun perseorangan, untuk bergerak. Salah satu organisasi yang peduli terhadap persoalan sampah plastik di Indonesia adalah Gerakan Tarik Plastik, atau yang lebih dikenal dengan nama Get Plastic.

Salah seorang pendiri Get Plastic, Dimas Bagus Widjanarko merasa tergerak saat ia pertama kali merasa risih melihat banyaknya sampah di gunung, tempat dimana ia banyak menghabiskan waktu bercengkrama bersama alam. Sebagai seorang pecinta alam, Dimas kemudian berpikir apa yang bisa ia lakukan terhadap sampah-sampah plastik itu.

Karena merasa geram, Dimas akhirnya mencari beberapa sumber dan 'berguru' kepada temannya tentang mengolah sampah plastik.

Akhirnya, setelah mempelajai berbagai hal dari banyak sumber, sekaligus 'berguru' kepada seorang rekannya, Dimas berhasil mengetahui bahwa beberapa jenis sampah plastik bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM). Setelah itu, pemuda yang berangkat sebagai tukang sablon itu mulai mempelajari pembuatan mesinnya.

Upaya menciptakan mesin pengolahan plastik menjadi BBM solar itu dilakukannya sejak 2014 dan akhirnya bisa tercipta yang akhirnya sudah menyebar ke banyak komunitas peduli lingkungan di daerah-daerah seluruh Indonesia sampai sekarang.

Dimas tidak menjual hasil ciptaannya tersebut, akan tetapi hanya mempersilakan siapapun yang ingin mengurangi sampah plastik untuk bergabung dengan Get Plastic, kemudian mendapatkan daftar bahan pembuatan mesin. Setelah jadi, pengoperasiannya nanti akan diberikan langsung Tim Get Plastic secara cuma-cuma alias gratis.

Bagi Dimas, yang terpenting di sini adalah bukan uang, melainkan bagaimana target mengurangi sampah plastik di Indonesia bisa tercapai.

Semua pihak yang bertekad untuk membersihkan sampah plastik dari Indonesia, dapat bergabung terlebih dulu melalui akun Instagram (IG) resmi Get Plastic yakni getplastic_id dan mulai mendapatkan beragam informasi berguna mengenai mesin pengolah sampah plastik menjadi BBM solar.