olahraga

Polemik Penjualan Saham, Walikota Solo Ingin PERSIS Tandingan

Oleh: Mulato Isha'an Editor: 10 May 2020 - 11:43 kbrn-pusat
KBRN, Surakarta: Penjualan saham Klub Sepakbola PERSIS Solo yang dilakukan sepihak PT Syahdana Properti Nusantara (SPN) membuat Wali kota Surakarta berang. Wali Kota FX Hadi Rudyatmo mendukung jalur hukum yang dilakukan 26 klub internal pemegang saham minoritas PERSIS Solo kepada pemilik baru klub sepak bola tersebut Vijaya Fitriyasa (VJ). 

Penjualan saham mayoritas pengelola, PT Persis Solo Saestu (PSS) yang dimiliki PT Syahdana Properti Nusantara (SPN) kepada Pengusaha Migas VJ tidak sah. Karena tidak melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa. Bahkan tidak ada kesepakatan dengan seluruh pemilik saham.

"Saya dukung kalau somasi. Setiap kali pelanggaran tidak mau diajak berbicara ya hukum yang bericara," tandasnya saat ditemui wartawan di Ndalem Joyokusuman Solo, Jum'at (4/10/2019).

Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan, pengusaha asal Jakarta tersebut tidak bisa ngotot memiliki 70 persen saham PERSIS Solo. Karena hak paten PERSIS, logo dan nama serta jersey adalah masyarakat Solo. "Pak VJ tidak mengabaikan tuntutan warga Solo, karena kita mau kok diajak berbicara," ujarnya.

Menurutnya jika pemilik baru tetap nekat, menggunakan PERSIS Solo akan berdiri PERSIS tandingan yang dinilai legal dengan memegang hak paten. Pihaknya sudah meminta pemegang hak PT Persis Solo Saestu untuk melakukan langkah-langkah jika sampai pemilik baru mengabaikan keinginan masyarakat Solo. Pihaknya yakin PERSIS baru nanti yang akan mengikuti kompetisi di Liga 1.

"Kemarin saya sarankan kalau tidak bisa diajak bicara lakukan aja somasi, kalau nekat PERSIS berdiri sendiri silahkan, hak paten ke kita. Kita masukkan klub sendiri nanti yang ikut PERSIS Solo Saestu," katannya.

Walikota FX Hadi Rudyatmo kemudian meminta kepada masyarakat khususnya Pendukung PERSIS Solo (Pasopati) untuk memahami sejarah berdirinya PT Persis Solo Saestu. Bahwa jersey dan nama sudah di patenkan, sehingga tidak saling mendukung yang justru akan memecah belah PERSIS. 

Selain itu Rudy meminta PERSIS yang dimilik VJ tidak lagi memakai nama PERSIS. Walikota juga meminta  klub tersebut hengkang dari Kota Bengawan.

"Dia ngotot beli saham 70 persen, sedangkan jersey dan nama PERSIS itu hak paten yang memiliki Persis Solo Saestu. PERSIS itu milik masyarakat."