KBRN, Jakarta : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kegiatan belajar mengajar di Wamena, Papua pascakerusuhan sudah kembali normal.
Kementeriannya pun sudah mengirimkan bantuan ke lima titik mulai dari Wamena hingga distrik-distrik di Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (08/10/2019).
"Di Papua kan kegiatan belajar sudah mulai jalan. Kami sudah kirim bantuan dan sudah disistribusikan," ungkap Muhadjir, di Gedung A, Kemendikbud, Jakarta, Rabu (09/10/2019).
Meski kegiatan belajar mengajar sudah berangsur normal, namun menurut Muhadjir ada persoalan lain yakni banyak anak-anak yang ikut orang tuanya mengungsi.
"Ada masalah karena anak-anak ini banyak yang ikut orang tuanya mengungsi. Karena itu saya imbau kepada semua sekolah yang berdekatan dengan rumah tinggal para pengungsi supaya anak-anakya ditampung di sekolah terdekat," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Muhadjir berpesan agar jangan sampai anak-anak yang ikut mengungsi turut menjadi korban bahkan hingga membuat sekolahnya terputus. Dia kembali mengingatkan sekolah-sekolah di Papua untuk aktif mencari anak-anak didik di pengungsian untuk dirangkul kembali ke sekolah.
"Jangan ditunggu tapi harus dicari didatangi supaya kemudian diajak segera masuk sekolah. Jangan sampai kemudian anak-anak ikut orangtuanya mengungsi kemudian sekolahnya terbengkalai," tambahnya.
Kementeriannya pun sudah mengirimkan bantuan ke lima titik mulai dari Wamena hingga distrik-distrik di Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (08/10/2019).
"Di Papua kan kegiatan belajar sudah mulai jalan. Kami sudah kirim bantuan dan sudah disistribusikan," ungkap Muhadjir, di Gedung A, Kemendikbud, Jakarta, Rabu (09/10/2019).
Meski kegiatan belajar mengajar sudah berangsur normal, namun menurut Muhadjir ada persoalan lain yakni banyak anak-anak yang ikut orang tuanya mengungsi.
"Ada masalah karena anak-anak ini banyak yang ikut orang tuanya mengungsi. Karena itu saya imbau kepada semua sekolah yang berdekatan dengan rumah tinggal para pengungsi supaya anak-anakya ditampung di sekolah terdekat," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Muhadjir berpesan agar jangan sampai anak-anak yang ikut mengungsi turut menjadi korban bahkan hingga membuat sekolahnya terputus. Dia kembali mengingatkan sekolah-sekolah di Papua untuk aktif mencari anak-anak didik di pengungsian untuk dirangkul kembali ke sekolah.
"Jangan ditunggu tapi harus dicari didatangi supaya kemudian diajak segera masuk sekolah. Jangan sampai kemudian anak-anak ikut orangtuanya mengungsi kemudian sekolahnya terbengkalai," tambahnya.