sorotan-kampus

Perguruan Tinggi Berbasis Islam Bersatu Bentuk Konsorsium

Oleh: syariful alam Editor: 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Para rektor perguruan tinggi (PT) berbasis agama Islam berkumpul di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta.  Tujuan pertemuan tersebut untuk mewadahi cendikiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagi pengalaman dalam mengembangkan teori pengetahuan di bidangnya masing-masing yang terintegrasi dan selaras dengan ajaran dan pola pikir Islam.

Pertemuan dikemas dalam Working Group Discussion yang dihadiri oleh 13 PT. Enam PT tersebut akhirnya membentuk konsorsium, di antaranya adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta, Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, dan Universitas Al Azhar Indonesia. Diterima rilis, Kamis (10/10/2019).

Turut hadir memberikan arahan Direktur Jenderal Ditjen Sumber Daya IPTEK Kemenristekdikti Prof dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, yang sangat mendukung dan mengapresiasi terbentuknya konsorsium ini. ”Kita berharap konsorsium ini dapat terus melaksanakan kajian-kajian yang membawa pencerahan untuk ummat,” ujarnya.

Sementara itu Rektor UAI Prof Dr Ir Asep Saefuddin, M.Sc mengatakan, Islam dengan ilmu itu sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. ”Ilmu dan pengetahuan itu bersumber satu induk dari Yang Maha Kuasa. Di Alquran sendiri menyatakan ada tanda-tanda keagungan Allah di muka bumi ini, berarti di alam itu sendiri terdapat ayat-ayat.  Untuk itulah kita sebagai ilmuwan manusia mencoba mencari koherensi kaidah-kaidah Islam dengan ilmu pengetahuan,” ujar Prof. Asep, yang didampingi oleh Rektor Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Fathul Wahid ST, MSc., PhD.

Bersamaan dengan itu UAI untuk ketiga kalinya menggelar konferensi internasional yang mengupas ekonomi Islam bertema Financial Technology Fintech On The Perspective Of Law and Syariah Economy. Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat komitmen di antara para sarjana muslim dalam menemukan persimpangan pesan wahyu dalam Kitab Suci dengan temuan-temuan ilmiah dari ilmu pengetahuan modern.

Melalui Konferensi ini diharapkan keikutsertaan cendekiawan muslim di bidang ekonomi dan bisnis keuangan, serta cendekiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagi pengalaman mereka dalam mengembangkan teori pengetahuan di bidangnya masing-masing yang terintegrasi dan selaras dengan pola pikir pemikiran Islam.

Hadir beberapa keynote speaker di antaranya adalah, H.E. Mr. Ibrahim Ali Shoukry, Islamic Development Bank; ”Role of Islamic Finance in Fast-Changing World”, hadir pula Triyono, MBA yang mewakili Wimboh Santoso, S.E., M.Sc Ph.D yang berhalangan hadir, membawakan tema Financial Policy Regulation and Control of Financial Technology System.

Tidak hanya itu saja, pembicara lainnya seperti Associate Prof. Sonny Zulhuda, Ph.D, MCL; “Financial Technology Regulated System and Its Benefit for the Maslahat of Ummah”,  Sajid Bokhari, Senior Associate, Private Capital Markets-National Australia Bank Limited; “Fintech Opportunities for the Halal Industry. Mr. Guntur yang hadir mewakili Dr. Sapta Nirwandar, Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center; “Halal Lifestyle in the Era of Financial Technology”, Mohd Yazrie bin Mohd Shukri, Enterpreneur/Founder YAZ Ventures; “Industrial Revolution 4.0: A Wake Up (and Alarming) Call for the Ummah” turut hadir dalam acara ini.

Hadir 200 peserta, 16 kedutaan, lima duta besar, 11 Rektor dari PTN dan PTS, serta civitas akademika UAI hadir mengikuti konferensi ini, International Conference On Islamic Epistemology Financial Technology (Fintech) On The Perspective Of Law and Syariah Economy. ”Diharapkan dapat mampu memberikan pengetahuan melalui jurnal yang telah dipublikasikan mengenai financial technology dari perspektif hukum dan ekonomi syariah,” ujar Asep Saefuddin. (rills)