KBRN, Jakarta : Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengapresiasi kinerja Badan Intelijen Negara (BIN). Khususnya dalam membantu keberhasilan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dalam membangun infrastruktur di negeri ini.
"Kinerja BIN di era pemerintahan Joko Widodo perlu mendapatkan apreasiasi yang tinggi. Terutama dalam membantu keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK dalam pembangunan infrastruktur yang banyak digenjot selama lima tahun terakhir. Keberhasilan pembangunan Infrastruktur di era pemerintahan Joko Widodo, yang akhirnya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
Lebih lanjut Arief mengatakan, dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, tentu banyak memerlukan lahan untuk dibebaskan. Pembebasan lahan sendiri pasti akan menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat setempat. Namun dari hasil data yang didapat, menurut Arief, selama pemerintahan Jokowi, tidak ada konflik sosial yang besar terkait pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
"Tentu ini tidak lepas juga dari kerja kerja BIN yang banyak melakukan penggalangan dan pendekatan kepada masyarakat sebelum dilakukan pembangunan Infrastruktur. Yang mana informasi yang didapat dari lokasi objek proyek Infrastruktur yang akan dibangun disampaikan BIN kepada Presiden Joko Widodo," bebernya.
Hal itu menurut Arief membuktikan bahwa fungsi intelijen dalam melakukan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan pra pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Sebab kerja intelijen itu bertujuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan menafsirkan akan adanya potensi hambatan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur.
"Maka, apa yang dilakukan oleh BIN yang dikepalai oleh Budi Gunawan menunjukkan bahwa BIN menempatkan Presiden sebagai “Single Client” dari BIN, dan ini juga menunjukan bagaimana Budi Gunawan menjadi BIN sebagai garis terdepan untuk mengamankan dan mengeksekusi kebijakan-kebijakan program pembangunan Infrastruktur Joko Widodo secara senyap namun cepat dan akurat," ujarnya.
Lebih lanjut ditekankan Arief, Budi Gunawan juga telah berhasil menjadikan institusi BIN berimbang dalam menjalankan tugas-tugas intelijen. Karena institusi tersebut dinilainya telah mampu mengawal proses demokrasi yang terkonsolidasi dengan baik.
Buktinya, pria yang akrab disapa BG itu dinilai Arief telah berhasil mempertemukan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di MRT beberapa waktu yang lalu. Pertemuan itupun belanjut di Istana Kepresidenan. Padahal dalam Pilpres 2019 lalu, kedua tokoh itu merupakan lawan politik.
"Sehingga dalam pemilu 2019 yang telah menciptakan polarisasi di masyatakat dapat disatukan kembali lewat kerja Budi Gunawan yang berhasil menjembatani pertemuan Joko Widodo dan Prabowo," pungkasnya. (Foto: Ist)
"Kinerja BIN di era pemerintahan Joko Widodo perlu mendapatkan apreasiasi yang tinggi. Terutama dalam membantu keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK dalam pembangunan infrastruktur yang banyak digenjot selama lima tahun terakhir. Keberhasilan pembangunan Infrastruktur di era pemerintahan Joko Widodo, yang akhirnya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
Lebih lanjut Arief mengatakan, dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, tentu banyak memerlukan lahan untuk dibebaskan. Pembebasan lahan sendiri pasti akan menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat setempat. Namun dari hasil data yang didapat, menurut Arief, selama pemerintahan Jokowi, tidak ada konflik sosial yang besar terkait pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
"Tentu ini tidak lepas juga dari kerja kerja BIN yang banyak melakukan penggalangan dan pendekatan kepada masyarakat sebelum dilakukan pembangunan Infrastruktur. Yang mana informasi yang didapat dari lokasi objek proyek Infrastruktur yang akan dibangun disampaikan BIN kepada Presiden Joko Widodo," bebernya.
Hal itu menurut Arief membuktikan bahwa fungsi intelijen dalam melakukan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan pra pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Sebab kerja intelijen itu bertujuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan menafsirkan akan adanya potensi hambatan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur.
"Maka, apa yang dilakukan oleh BIN yang dikepalai oleh Budi Gunawan menunjukkan bahwa BIN menempatkan Presiden sebagai “Single Client” dari BIN, dan ini juga menunjukan bagaimana Budi Gunawan menjadi BIN sebagai garis terdepan untuk mengamankan dan mengeksekusi kebijakan-kebijakan program pembangunan Infrastruktur Joko Widodo secara senyap namun cepat dan akurat," ujarnya.
Lebih lanjut ditekankan Arief, Budi Gunawan juga telah berhasil menjadikan institusi BIN berimbang dalam menjalankan tugas-tugas intelijen. Karena institusi tersebut dinilainya telah mampu mengawal proses demokrasi yang terkonsolidasi dengan baik.
Buktinya, pria yang akrab disapa BG itu dinilai Arief telah berhasil mempertemukan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di MRT beberapa waktu yang lalu. Pertemuan itupun belanjut di Istana Kepresidenan. Padahal dalam Pilpres 2019 lalu, kedua tokoh itu merupakan lawan politik.
"Sehingga dalam pemilu 2019 yang telah menciptakan polarisasi di masyatakat dapat disatukan kembali lewat kerja Budi Gunawan yang berhasil menjembatani pertemuan Joko Widodo dan Prabowo," pungkasnya. (Foto: Ist)
