wisata

Menpar: Perlu Tiga Hal Tingkatkan Kualitas Calender of Event 2020

Oleh: Mosita Dwi Septiasputri Editor: Afrizal Aziz 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan perlu tiga hal untuk meningkatkan kualitas Top-100 National Calender of Event (CoE) 2020. 

“Ketiga hal itu adalah meningkatkan media value, cultural creatives value, dan meningkatkan CEO commitment,” kata Menpar Arief Yahya dalam rilis yang diterima RRI, Rabu (16/10/2019).

Menpar juga menjelaskan, meningkatkan media value sangat penting untuk menarik kunjungan wisatawan ke event tersebut. Untuk ini perlu dialokasikan anggaran yang memadai minimal 50 persen untuk media value dan 50 persen penyelenggaraan event. 

Dari separuh anggaran media value tersebut, menurut Arief Yahya, 50 persen dilakukan saat pre-event, 30 persen ketika on-event, dan 20 persen post-event (POP). 

“Bagaimana penyelenggaraan event itu dikatakan sukses kalau tidak diketahui wisatawan. Suksesnya event kalau bisa meng-attract wisatawan dalam jumlah besar,” kata Arief Yahya.

Hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan cultural creatives value karena masih terjadi ketimpangan kualitas dalam penyelenggaraan event di daerah baik dari segi koreografi, arrangement music, maupun penataan kostum atau busana. 

“Saya minta agar Tim Kurator CoE melakukan coaching clinic secara rutin setiap 3 bulan sekali untuk memberi pelatihan dalam meningkatkan cultural creatives,” katanya. 

Selain itu pemerintah daerah perlu melakukan bechmarking ke daerah lain yang tercatat sukses dalam menyelenggarakan cultural event. 

“Di antara event yang terbaik dan masuk dalam Top-10 dari 100 CoE adalah Pesta Kesenian Bali (PKB) yang setiap tahun sukses dalam penyelenggaraan parade maupun cultural event,” ujarnya.

Ketiga yang terpenting adalah CEO commitment  merupakan komitmen gubernur dan bupati (kepala daerah). Kepala daerah dinilai Arief harus mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya  antara lain dengan pengalokasian anggaran di sektor pariwisata. 

“Para Kepala Disnas Pariwisata (Kadispar) bisa melakukan bechmarking ke Malaysia maupun Thailand. Pemerintah Thailand, misalnya, mewajibkan setiap desa memili satu event. Kita mempunyai 75.000 desa bila setiap desa memiliki satu event pariwisata akan luar biasa,” tutupnya.