wisata

Hasil Simposium Budaya, Pemkot Baubau Akan Bentuk Lembaga Kebudayaan

Oleh: Afrian Syah Editor: 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat

KBRN, Baubau: Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara(Sultra) mewacanakan pembentukan sebuah lembaga kebudayaan sebagai upaya pengembangan kebudayaan Buton.

Rencana pembentukan lembaga tersebut berdasarkan rekomendasi yang ditampung dalam kegiatan Simposium Budaya di Baruga Keraton Buton, Rabu(15/10/2019) serangkaian memperingati Hari Jadi Baubau ke-478 dan HUT Kota Baubau ke-18 sebagai Daerah Otonom.

Sekretaris Daerah Kota Baubau, Roni Muhtar mengungkapkan pembentukan lembaga ini dilandasi agar nilai-nilai Budaya tidak hanya dibahas dari sisi konsep, tetapi agar bisa diimplimentasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Karena itu kata Roni, salah satu peran dari pada lembaga ini yaitu untuk memberi masukan dan pandangannnya terhadap pengembangan kebudayaan Buton. 

"Kebudayaan kita itu misalnnya tentang nilai-nilai yang disampaikan para leluhur kita yang termuat dalam Sarapatanguna. Kemudian oleh Pak AS Tamrin sebagai seorang yang telah lolos dalam ujian desertasinya merumuskannya menjadi sebuah formula yang disebut dengan PO5. Kan ini kita tidak hanya membahasnya dari sisi konsep. Tapi harus ada penampakan, seperti apa sih wujud implementasinya. Nah, lembaga inilah yang akan merumuskannya, "terang Roni Muhtar.

Roni Muhtar menambahkan, menyangkut siapa-siapa yang akan dimasukkan dalam keanggotaan lembaga tersebut, pihaknya akan mengkaji lebih dulu. Namun lanjut dia, anggota lembaga tersebut akan dibatasi. Tetapi, semua orang nanti tetap bisa berperan memberikan gagasannya walaupun tidak masuk dalam keanggotaan. 

"Karena tidak mungkin kita mau akomodir semua nama. Bahwa walaupun tidak ada namanya, tetapi tetap punya saluran untuk menyampaikan pandangannya,"tandas Roni.

Sebagai langkah awal pembentukan lembaga ini kata Roni, akan dibentuk tim kecil terlebih dulu. Melalui tim tersebut, akan dirumuskan beberapa hal diantaranya terkait filosofi lembaga termasuk nama-nama yang akan dimasukan sebagai anggota.

“Jadi saya ulangi lagi ini, bagi yang tidak sempat masuk anggota, tidak lalu dianggap tidak sebagai tokoh. Tetapi, tetap ada ruang bagi siapapun untuk menyampaikan pandangannya, saran-sarannya terkait kebaikan negeri kita ini,”pungkasnya.