KBRN, Semarang : Mustasyar PBNU Kyai Musthafa Bisri tekankan bijak bermedia sosial kepada ribuan mahasis kampus Undip Semarang. Menurutnya media sosial (medsos) dapat menjadi perekat sekaligus pemecah kerukunan di masyarakat.
"Beberapa hari terakhir banyak orang bermasalah akibat unggahan tulisan atau gambar dimedia sosial, maka bijaklah dalam bermedsos," pesannya, Rabu (16/10/19).
Gus Mus sapaan akrabnya menerangkan, orang mudah mencaci maki, menuduh, memfitnah melalui media sosial dikarenakan tidak bertatap muka dengan lawan yang dituju. Hal ini menyebabkan tidak adanya rasa sungkan, malu dan cenderung seenaknya sendiri dalam menulis dimedsos.
"Dulu ada yang mencemooh saya hingga viral dan akhirnya dia didatangkan ke rumah saya. Ketika saya tanya kalau beda pendapat silahkan, kalau mencaci kan saya tidak tahu kesalahannya saya. Dia hanya diam saja dan minta maaf sembari berasalan mencaci di medsos dikarenakan sedang jenuh dengan pekerjaan," ungkapnya.
Kyai sekaligus budayawan tersebut juga menceritakan, bagaimana dahulu keragaman malah dijadikan keakraban. Sejak dahulu orang Indonesia ini beragam, namun rukun, tenteram dan damai. Sekarang ini kita lihat beda pilihan presiden saja saling caci maki bahkan sampai fitnah dengan menyebarkan kebencian.
"Mari saling mencintai, saling rukun, agar kehidupan tenang, tentram," pintanya didepan ribuan mahasiswa dan jajaran pimpinan Undip.
