KBRN, Jayapura : PT Pertamina (persero) menyediakan Dexlite sebagai varian Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan bermesin diesel dengan kualitas tinggi di Kota Jayapura, Papua. Dexlite yang dimaksud memiliki spesifikasi Cetane Number 51, yang lebih berkualitas dari jenis Solar subsidi.
Melalui rilisnya kepada KBRN, Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, mengaku, kandungan sulfur Dexlite jauh lebih rendah dari solar subdisi.
"Cetane Number nya diatas Solar (48), sehingga kendaraan dapat menjadi lebih irit, mesin lebih bertenaga, dan lebih ramah lingkungan," terang Brasto.
Menurut Brasto, Dexlite di Kota Jayapura telah tersedia di tujuh SPBU, yaitu di SPBU Entrop, Tanah Hitam, Kotaraja, Waena Expo, Abepura Padang Bulan, Sentani dan Doyo Sentani.
"Dalam waktu dekat, SPBU Nagoya juga akan menyalurkan Dexlite," rinci Brasto.
Brasto menyebutkan telah terjadi over kuota realisasi dibandingkan dengan kuota 1 Januari hingga 30 September 2019 sebesar 19.5 persen, untuk Kabupaten Jayapura dan 31.1 persen untuk wilayah Kota Jayapura, sehingga diperlukan pengendalian dan pengawasan dari berbagai pihak agar BBM Solar Subsidi dapat cukup hingga akhir tahun 2019.
"Guna mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM Solar subsidi tidak tepat sasaran dan over kuota Solar Subsidi, penyaluran solar subsidi diperketat mengingat Solar Subsidi adalah JBT (Jenis BBM Tertentu)," ungkapnya.
Brasto merinci stok Bio Solar di Terminal BBM Jayapura sendiri berada di level aman yakni pada volume 3.397 KL (Ketahanan Stok 7 hari) dengan penyaluran rata-rata harian sebesar 556 KL.
Ditambahkannya bahwa kapal pengangkut BBM jenis Bio Solar selanjutnya dijadwalkan tiba di Jayapura pada tanggal 18 Oktober 2019 dengan muatan 2.000 KL.
“Dengan demikian dapat disampaikan bahwa Bio Solar di Kota dan Kabupaten Jayapura akan senantiasa dipasok dari Terminal BBM Jayapura," ungkap Brasto.
Melalui rilisnya kepada KBRN, Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, mengaku, kandungan sulfur Dexlite jauh lebih rendah dari solar subdisi.
"Cetane Number nya diatas Solar (48), sehingga kendaraan dapat menjadi lebih irit, mesin lebih bertenaga, dan lebih ramah lingkungan," terang Brasto.
Menurut Brasto, Dexlite di Kota Jayapura telah tersedia di tujuh SPBU, yaitu di SPBU Entrop, Tanah Hitam, Kotaraja, Waena Expo, Abepura Padang Bulan, Sentani dan Doyo Sentani.
"Dalam waktu dekat, SPBU Nagoya juga akan menyalurkan Dexlite," rinci Brasto.
Brasto menyebutkan telah terjadi over kuota realisasi dibandingkan dengan kuota 1 Januari hingga 30 September 2019 sebesar 19.5 persen, untuk Kabupaten Jayapura dan 31.1 persen untuk wilayah Kota Jayapura, sehingga diperlukan pengendalian dan pengawasan dari berbagai pihak agar BBM Solar Subsidi dapat cukup hingga akhir tahun 2019.
"Guna mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM Solar subsidi tidak tepat sasaran dan over kuota Solar Subsidi, penyaluran solar subsidi diperketat mengingat Solar Subsidi adalah JBT (Jenis BBM Tertentu)," ungkapnya.
Brasto merinci stok Bio Solar di Terminal BBM Jayapura sendiri berada di level aman yakni pada volume 3.397 KL (Ketahanan Stok 7 hari) dengan penyaluran rata-rata harian sebesar 556 KL.
Ditambahkannya bahwa kapal pengangkut BBM jenis Bio Solar selanjutnya dijadwalkan tiba di Jayapura pada tanggal 18 Oktober 2019 dengan muatan 2.000 KL.
“Dengan demikian dapat disampaikan bahwa Bio Solar di Kota dan Kabupaten Jayapura akan senantiasa dipasok dari Terminal BBM Jayapura," ungkap Brasto.
