info-publik

Diera Digital, RRI Harus Tetap Terdepan Memberikan Informasi Kepada Publik

Oleh: Ni Nyoman Kasih Editor: Afrizal Aziz 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat

KBRN, Denpasar : Perkembangan era digital saat ini yang begitu pesat menyebabkan munculnya permasalahan kompleks terkait komunikasi. Perkembangan pesat teknologi digital khususnya kemajuan teknologi artificial intelligent, big data, dan internet of thinking yang kian pesat telah memunculkan Masyarakat 5.0  namun pada saat yang sama melahirkan kegagapan masyarakat dunia terhadap pengaruhnya yang luar biasa.

Hal ini menjadi bahasan dalam kegiatan International Communication Association (ICA) yang digelar di Nusa Dua Bali.

Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Frederik Ndolu disela-sela kegiatan ICA di Nusa Dua, Kamis (17/10/19) mengatakan, kegiatan ini memberikan manfaat  positif bagi RRI sebagai media yang bergerak dibidang komunikasi public. Menurutnya, posisi RRI diera perkembangan digital saat ini seharusnya tetap menjadi media terdepan dalam memberikan informasi yang diperlukan publik.

"Saat ini RRI telah mengembangkan berbagai program yang berbasis digital seperti RRI Net, RRI Play GO. Selain mengembangkan program berbasis digital , angkasawan RRI juga harus mampu memahami informasi apa yang dibutuhkan masyarakat," ucapnya.

Frederik mengatakan, jika RRI mampu memenuhi hal itu maka  masyarakat akan selalu mencari RRI sehingga semboyan RRI sekali diudara tetap diudara terwujud. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah mencerdaskan bangsa karena RRI mampu memberikan informasi yang diperlukan untuk menambah pengetahuan publik. 

Pada hari kedua kegiatan ICA diisi dengan presentasi paper dari para peserta dan special lecture oleh beberapa narasumber seperti Prof Terry Flew dari Queensland University of Technologi , Australia , Prof Ang Peng Hwa –Nanyang Teknologi university , Singapore, Prof. Petter Monge dari university of Southem California USA. 

Salah satunya Dr. Kundharu Sadhhono dari Universitas sebelas Maret Solo yang menjadi narasumber dalam pelatihan  tata cara pembuatan paper atau proceding bertaraf international mengatakan, saat ini sudah banyak karya penelitian orang Indonesia yang dipublish di International bahkan tahun ini Indonesia menduduki nomor satu di Asia Tenggara.

"Dari pelatihan ini diharapkan hasil kajian, pemikiran semua peserta yang berisikan kekhasan komunikasi Indonesia yang berbasis budaya daerah, dan local bisa tersosialisasi didunia intenational," ujarnya.