politik

Pengamat: Gerindra Punya Daya Tarik Masuk Koalisi Jokowi

Oleh: Bunaiya Fauzi Arubone Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Partai Gerindra dinilai punya daya tarik yang mampu membuat Presiden RI terpilih, Joko Widodo mengajak mereka untuk bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan daya tarik yang dimiliki adalah Gerindra dan Ketua Umum, Prabowo Subianto merupakan simbol dari koalisi.

"Suka ga suka Gerindra dan Prabowo ini simbol oposisi," katanya saat berbincang dengan Radio Republik Indonesia, Kamis (17/10/2019).

Harapannya, lanjut Adi yang juga pengamat politik ini, dengan "merangkul" Gerindra menjadi koalisi pemerintahan, akan mampu meredam gejolak konflik yang ada diantara para pendukung.

"Artinya rekonsiliasi di level elit yang menjadi kutub yang selama ini berseberangan itu diharapkan berimplikasi bahwa di bawah tidak ada konfrontasi dan bergejolak," pungkasnya.

Perlu diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, Partai Gerindra bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur mengusung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno untuk menantang pasangan Joko Widodo - Maruf Amin yang diusung oleh koalisi Indonesia Kerja (KIK). Namun setelah melewati berbagai proses panjang, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno ukalah dengan pasangan Joko Widodo - Maruf.

Belakangan, beberapa waktu yang lalu Prabowo Subianto telah menemui beberapa tokoh dari kubu pemerintah. Diantaranya Joko Widodo sendiri, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Masing-masing dari pertemuan itu juga membicarakan tentang kemungkinan Gerindra berkoalisi. Namun belum ada keputusan pasti terkait itu. Prabowo hanya memastikan kalau partainya siap bergabung dengan koalisi pemerintah jika diperlukan, namun di satu sisi juga siap untuk berada di luar pemerintahan. Kalaupun nanti tidak bergabung dengan koalisi pemerintahan, partainya tetap akan mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf. (Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay)